Page 121 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2021
P. 121
"Setidaknya ada 5 juta lebih orang yang saat ini menjadi penganggur, tidak bekerja sementara,
dan menjadi bukan angkatan kerja. Lalu lebih dari 24 juta orang mengalami pengurangan jam
kerja," ucapnya, Jumat (4/12).
Selain itu, jumlah pengangguran di Indonesia juga naik 2,67 juta orang. Sehingga total
penganggur yang ada saat ini mencapai 9,77 juta orang.
Sedangkan jumlah pekerja paruh waktu yang ada di Indonesia saat ini lebih dari 3 juta orang.
Sementara jumlah orang yang setengah menganggur lebih dari 13 juta orang. Sehingga jika
dijumlahkan menjadi 56,2 juta orang yang tidak bekerja. Susi mengatakan, hal ini menjadi
tantangan yang harus dihadapi Indonesia dari sektor ketenagakerjaan.
Ia menyebut, sebagai solusinya, pemerintah mendorong pemberlakukan Undang-undang Cipta
Kerja. Menurutnya, regulasi ini dapat memberikan perlindungan bagi UMKM, koperasi, dan
pembukaan lapangan kerja lewat terbukanya ruang penerimaan investasi.
Hal senada juga dikatakan oleh Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan
Ekonomi Kemenko Perekonomian, Elen Setiadi. Elen menyebut, hal lain yang perlu diperhatikan
adalah seberapa besar pekerjaan yang hilang akibat pandemi, dan dampak terhadap pasar kerja
yang berupa pengurangan jam kerja ( working hour losses ).
Sebanyak 70,5 persen masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 1,8 juta mengalami penurunan
pendapatan akibat Covid-19. Padahal, dalam beberapa tahun terakhir, Gross National Income
per kapita telah mengalami kenaikan secara konsisten.
Indonesia telah mencapai posisi sebagai negara upper middle income per 1 Juli 2020. Dapat
dilihat bahwa di 2019 pendapatan per kapita negara ini sebesar USD 4.050, naik dari 2018
sebesar USD 3.840. Dalam kondisi ini, Indonesia menghadapi tantangan Middle Income Trap
(MIT), yaitu keadaan ketika perekonomian suatu negara tidak dapat meningkat menjadi negara
high income .
Maka dari itu, dia memandang, UU Cipta Kerja juga sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai
permasalahan yang ada serta tantangan kedepan. Antara lain untuk memanfaatkan bonus
demografi yang akan dialami Indonesia dalam 10-15 tahun mendatang (2020-2035).
Kemudian, menyederhanakan, menyinkronkan, dan memangkas regulasi dikarenakan terlalu
banyaknya aturan yang diterbitkan di pusat dan daerah ( hyper-regulation ) yang menghambat
kegiatan berusaha dan penciptaan lapangan kerja dan menekan pengangguran.
Dengan keuntungan dari UU Cipta Kerja yang memberikan perlindungan dan kemudahan bagi
UMKM dan koperasi, mereka bisa masuk ke sektor formal melalui kemudahan pendirian,
perizinan, dan pembinaan. Sehingga memudahkan penciptaan lapangan kerja baru melalui
peningkatan investasi, dengan tetap memberikan peningkatan kesejahteraan dan perlindungan
bagi pekerja yang sudah ada.
120