Page 36 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2021
P. 36

Hal ini bertolak belakang dengan risiko yang mereka terima, yaitu secara rutin terpapar bahan
              kimia beracun dan kondisi berbahaya lainnya.
              Beberapa pekerja anak -anak itu bahkan tidak pernah bersekolah atau tidak belajar membaca
              dan menulis.

              Beberapa  dari  mereka  juga  diselundupkan  melintasi  perbatasan  dan  rentan  terhadap
              perdagangan atau pelecehan seksual.

              Mereka  juga  banyak  yang  hidup  dalam  ketidakpastian,  tanpa  kewarganegaraan  dan  takut
              terseret dalam penggerebekan polisi dan dijebloskan ke dalam penjara.

              AP  menggunakan  catatan  Bea  Cukai  AS  dan  data  terbaru  yang  diterbitkan  oleh  produsen,
              pedagang, dan pembeli untuk melacak proses pengolahan mereka.

              Prosesnya mencakup dihancurkannya biji sawit hingga diolah menjadi sereal, permen, dan es
              krim  anak-anak  populer  yang  dijual  oleh  Nestle,  Unilever,  Kellogg's,  PepsiCo  dan  banyak
              perusahaan makanan terkemuka lainnya, termasuk Ferrero.

              Kemudian suatu hari ayahnya menyuruhnya berhenti sekolah karena bantuan Ima dibutuhkan
              untuk memenuhi target perkebunan kelapa sawit yang tinggi, tempat dia dilahirkan.

              Alih-alih duduk di bangku kelas empat sekolah dasar, Ima malah berjongkok di cuaca panas yang
              tak ada henti-hentinya untuk mengambil biji-bijian lepas yang berserakan di tanah.

              Ia paham betul jika dia melewatkan biji-biji tersebut, bahkan satu biji pun, maka gaji keluarganya
              akan dipotong.

              Ima terkadang bekerja 12 jam sehari, dan hanya mengenakan sandal jepit, tanpa sarung tangan.

              Ia  sesekali  menangis  ketika  duri-duri  buah  yang  tajam  membasahi  tangannya  atau  ketika
              kalajengking menyengat jarinya.

              Beban yang dia bawa, terkadang begitu berat hingga dia kehilangan pijakan.

              "Saya bermimpi suatu hari saya bisa kembali ke sekolah," katanya kepada AP. Air mata mengalir
              di pipinya.

              Pekerja anak telah lama menjadi noda hitam dalam industri minyak sawit global yang memiliki
              kapitalisasi pasar senilai $ 65 miliar.

              Meskipun sering ditolak atau diremehkan sebagai anak-anak yang hanya membantu keluarga
              mereka di akhir pekan atau setelah sekolah, hal itu telah diidentifikasi sebagai masalah oleh
              kelompok hak asasi manusia, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan pemerintah AS.
              Dengan sedikit atau tanpa akses ke tempat penitipan anak, beberapa anak kecil mengikuti orang
              tua mereka ke ladang.

              Mereka bersentuhan dengan pupuk dan beberapa pestisida yang dilarang di negara lain.

              Seiring  bertambahnya  usia,  mereka  mendorong  gerobak  yang  berisi buah  dua  atau tiga kali
              beratnya.
              Beberapa  menyiangi  dan  memangkas  pohon  tanpa  alas  kaki.  Sementara  remaja  laki-laki
              memanen tandan sawit yang cukup besar untuk dihancurkan.

              Atau mengiris buah dari cabang yang tinggi dengan pisau sabit yang dipasang pada tiang yang
              panjang.
                                                           35
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41