Page 39 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2021
P. 39

Namun di sisi lain juga menimbulkan kekhawatiran adanya moral hazard dalam bentuk hanya
              ingin mendapatkan 'gaji' saja dengan mendaftar ikut program Kartu Prakerja.
              Kekecewaan pertama muncul ketika alokasi insentif untuk setiap pencari kerja yang berkisar
              antara Rp. 3,65 juta - Rp. 7,65 juta, namun yang diberikan kepada pencari kerja secara tunai
              hanya Rp. 500 ribu sebagai insentif pascapelatihan.

              Itu pun hanya diberikan sekali untuk kebutuhan mencari kerja. Sisanya diberikan dalam bentuk
              pembiayaan pelatihan, biaya sertifikasi, dan biaya pengisian survei.

              Memperhatikan item biayanya saja sudah menimbulkan kebingungan dan keraguan. Apalagi jika
              melihat target yang diharapkan dari program ini yaitu angkatan kerja yang siap ditempatkan
              untuk bekerja yang akan sangat tergantung dari lapangan kerja yang tersedia, atau siap untuk
              berwirausaha.

              Namun dari sosialisasi yang dilakukan, diperkirakan peserta sebagian besar yang ingin bekerja,
              bukan berwirausaha, baik yang saat ini belum bekerja ataupun yang sudah bekerja di sektor
              informal dan ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

              Dari sini saja, spek pendataan untuk mendapatkan dua juta peserta akan menjadi hal yang sulit
              untuk  mendapatkan  sasaran  yang  tepat.  Karena  peminat  bukan  hanya  yang  menganggur,
              namun juga yang sudah bekerja terutama di sektor informal.

              Catatan lain dari Kartu Prakerja adalah masalah pengelolaan. Project Management Offuice (PMO)
              dari  program  ini  yang  berada  di  Kementerian  Koordinator  Perekonomian  tentu  saja  layak
              dipertanyakan.  Bagaimana  mungkin  setingkat  kementerian  koordinator  mengurusi  hal  yang
              sangat teknis sampai dengan pendataan.

              Kementeriaan  Tenaga  Kerja  yang  memang  bergelut  dengan  masalah  tenaga  kerja,
              pengangguran, pelatihan bagi pekerja tentu saja lebih tepat menjadi pengelola dan pelaksana
              program ini.

              Pengelolaan program yang memberikan insetif kepada dua juta pencari kerja oleh kementeriaan
              yang tidak tepat dengan menteri yang dipimpin oleh seorang ketua partai politik, wajar jika
              menimbulkan  kecurigaan  bahwa  program  Kartu  Prakerja  ini  bisa  disalahgunakan  untuk
              kepentingan politik.































                                                           38
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44