Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2021
P. 89
Enam ABK dan satu jenazah itu pulang ke tanah air menumpang Kapal Hai Ji Li dan turun di
Batam, Provinsi Kepulauan Riau, kata Kemlu RI, Rabu (30/12) sebagaimana dikutip dari
pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.
ABK tersebut dapat kembali ke tanah air setelah Pemerintah Indonesia, yang diwakili
Kementerian Luar Negeri, menghubungi Pemerintah China secara intensif.
"Komunikasi intensif dilakukan Kemlu dengan Pemerintah RRT (nama lain China, red) melalui
Kedutaan Besar RRT di Jakarta serta melalui KBRI Beijing dan KJRI Guangzhou untuk mendorong
opsi pemulangan langsung ke Indonesia melalui jalur laut" terang pihak kementerian.
Pemulangan itu, Kemlu RI menambahkan, merupakan hasil kerja sama repatriasi kedua antara
Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China pada tahun ini.
"Sebelumnya telah berhasil direpatriasi sebanyak 157 ABK WNI melalui jalur laut di Bitung,
Sulawesi Utara pada bulan November 2020. Kerja sama juga meliputi pemenuhan hak-hak
ketenagakerjaan dan kerja sama penegakan hukum melalui mekanisme mutual legal assistance,"
kata Kemlu RI menjelaskan.
Keenam ABK Indonesia yang telah dipulangkan ke tanah air itu sempat tertahan di atas kapal
selama berbulan-bulan dan tidak dapat pulang ke Indonesia. Berbagai aturan pembatasan
seperti penutupan perbatasan dan larangan berpergian jadi salah satu faktor yang menyebabkan
para ABK itu terjebak di luar negeri.
Kementerian Luar Negeri mengatakan ada beberapa tantangan yang dihadapi pihaknya untuk
membantu para ABK di luar negeri kembali ke tanah air. "Banyak negara menerapkan penutupan
pelabuhan laut dan tidak mengizinkan proses crew change (tukar kru/ABK, red) dan penurunan
awak kapal asing," terang Kemlu RI.
Dari total enam ABK yang dipulangkan pada bulan ini, dua di antaranya bekerja di Kapal Han
Rong 369 dan tiga lainnya di Kapal Han Rong 361. Sementara itu, satu WNI yang meninggal
dunia itu sempat bekerja di Kapal Han Rong 365.
Kementerian Luar Negeri mengatakan WNI yang wafat itu diduga meninggal dunia karena sakit
pada pertengahan November 2020.
Setibanya di Batam, mereka akan mengikuti tes usap PCR dan menjalani karantina selama lima
hari, sementara untuk ABK yang telah wafat, jenazahnya akan diotopsi terlebih dulu sebelum
diserahkan ke keluarga.
88