Page 142 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2020
P. 142
Judul UU Cipta Kerja Dinilai Hambat Kemajuan Kebijakan Penyandang
Disabilitas
Nama Media hukumonline.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5fca035fbb70b/uu-cipta-
kerja-dinilai-hambat-kemajuan-kebijakan-penyandang-disabilitas
Jurnalis Ady Thea DA
Tanggal 2020-12-04 16:37:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Pemerintah berharap Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dapat
memangkas prosedur perizinan untuk mendorong/meningkatkan masuknya investasi dan
penciptaan lapangan kerja. Tapi perubahan yang dilakukan UU Cipta Kerja terhadap puluhan UU
terdampak berkaitan juga dengan pelindungan dan aksesibilitas penyandang disabilitas.
UU CIPTA KERJA DINILAI HAMBAT KEMAJUAN KEBIJAKAN PENYANDANG
DISABILITAS
Pemerintah berharap Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dapat
memangkas prosedur perizinan untuk mendorong/meningkatkan masuknya investasi dan
penciptaan lapangan kerja. Tapi perubahan yang dilakukan UU Cipta Kerja terhadap puluhan UU
terdampak berkaitan juga dengan pelindungan dan aksesibilitas penyandang disabilitas.
Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Indonesia, Fajri Nursyamsi, menilai secara
umum UU Cipta Kerja membuat mundur kebijakan untuk penyandang disabilitas. Dia
menjelaskan sejak tahun 1999 regulasi yang terkait penyandang disabilitas mengalami kemajuan
sampai akhirnya pemerintah dan DPR menerbitkan UU No.8 Tahun 2016 tentang Penyandang
Disabilitas.
Meski terlambat karena UU No.8 Tahun 2016 mengamanatkan pemerintah paling lambat 2 tahun
untuk menerbitkan peraturan pelaksana, Fajri melihat pemerintah telah menerbitkan 8 peraturan
pelaksana tersebut. Selain itu, periode 2011-2019 tercatat 60 daerah sudah menerbitkan
Peraturan Daerah tentang Penyandang Disabilitas. Dari berbagai regulasi yang sudah terbit, Fajri
mengatakan konvensi hak-hak penyandang disabilitas (CRPD) yang diratifikasi melalui UU No.19
Tahun 2011 mengubah cara pandang terhadap penyandang disabilitas.
Sebelumnya, cara pandang yang digunakan hanya sebatas melihat fisik, sementara CRPD
menekankan pada lingkungan yang menyebabkan orang menjadi disabilitas. Misalnya, pengguna
kursi roda tidak bisa naik ke lantai 2, hal ini menunjukkan disabilitas terjadi bukan karena fisik,
141