Page 198 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 DESEMBER 2020
P. 198

PENERIMA BSU TAHAP DUA SUDAH CAPAI 90 PERSEN

              Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) kembali menyalurkan Bantuan
              Subsidi  Upah  (    BSU    )  Tahap  dua.  Bantuan  sosial  ini  bertujuan  untuk  meringankan  beban
              ekonomi para pekerja. Penerima BSU tahap dua sudah capai 90 persen sepanjang penyaluran
              bantuan pada November - Desember 2020.

              "BSU tahap kedua sudah mencapai 90 persen selama November-Desember. Jumlah bantuan
              yang diterima oleh setiap penerima bantuan sebesar 1,2 juta rupiah untuk periode dua bulan,"
              Reza Hafiz, Staf Khusus Kemenaker dalam Dialog Produktif di Media Center Komite Penanganan
              COVID    -19  dan Pemulihan  Ekonomi  Nasional  (KPCPEN)  dengan  tema "Sudah  Sampai  Mana
              Implementasi BSU Tahap Dua?".

              Ditambahkan Reza, jika penerima BSU tahap pertama meninggal dunia, maka ahli waris yang
              sah  akan  mendapat  BSU  tahap  dua  ini.  "Seluruh  penerima  yang  terdaftar  akan  tetap  bisa
              menerima BSU, meski telah meninggal dunia selama rekeningnya masih aktif, akan ditransfer,
              nantinya  bisa  dilakukan  pemindahbukuan  ke  ahli  waris,"  jelasnya.  Kemenaker  memastikan
              penyaluran BSU tahap satu dan dua telah berdasarkan akuntabilitas yang tinggi. Masyarakat
              dapat mengakses seluruh program yang berlangsung pada situs dan media sosial Kementerian
              Ketenagakerjaan.

              Menjelang akhir tahun 2020, pemerintah melalui anggaran Komite Penanganan COVID-19 yang
              dan  Pemulihan  Ekonomi  Nasional  (KPCPEN) dan  didukung  oleh  Kementerian  Keuangan  yang
              dikelola oleh Kemenaker menyalurkan BSU untuk menjaga daya beli dan juga tingkat konsumsi
              perekonomian para pekerja atau buruh yang terkena dampak pandemi.

              Jumlah penerima BSU tahap 2 juga tidak mengalami perubahan. Sebanyak 12.403.896 pekerja,
              dengan total anggaran 29.7 triliun. Reza menunjukkan hasil penyaluran tahap pertama mencapai
              98,8 persen untuk periode September-Oktober.

              Meski terdapat penambahan jumlah pekerja yang terdampak COVID-19, namun Kemenaker tidak
              bisa menambah jumlah penerima BSU pada tahap kedua ini. "Di luar itu kan, masih banyak,
              masih ada beberapa bantuan yang lain. Contoh, ada padat karya di masing-masing kementerian,
              dan ada kartu pra kerja, menjadi bantuan bagi para pekerja untuk COVID-19, baik yang di-PHK
              maupun dirumahkan," terang Reza.

              Syarat penerima untuk BSU tahap dua sama seperti tahap satu, WNI, pekerja aktif jaminan
              sosial, pekerja/buruh penerima gaji/upah, kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sampai bulan Juni
              2020, dan memiliki akun aktif pada Jamsos Ketenagakerjaan dengan upah/gaji di bawah 5 juta
              rupiah.  Pekerja  penerima  upah  yang  didaftarkan  oleh  perusahaan  ke  dalam  BPJS
              Ketenagakerjaan.

              Berdasarkan evaluasi penyaluran 2 tahap BSU ini yang memberikan manfaat yang besar bagi
              masyarakat,  Kemenaker  berharap  program  ini  akan  dilanjutkan  di  tahun  depan.  "Kami  dari
              kemenaker, selaku kementerian teknis mengharapkan subsidi ini masih bisa berlanjut. Namun
              secara kebijakan kami mengikut dari keputusan KPCPEN," harap Reza.

              "Untuk bapak ibu yang menerima penerima BSU baik termin 1 maupun 2, dimanfaatkan sebaik-
              baiknya untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Berdasarkan pengalaman saya dengan Ibu Menteri,
              banyak yang memanfaatkan untuk bayar sekolah, bayar hutang dan beli kebutuhan sehari-hari,
              kesehatan juga. Dan jangan lupa kalau beli barang-barang, kita beli produk lokal kita sendiri,"
              tutup Reza dengan harapan uang yang berputar di dalam negeri akan membantu meningkatkan
              roda perekonomian Indonesia. Melakukan pemulihan ekonomi sama pentingnya dengan upaya
              untuk mencegah penularan COVID-19. Salah satunya adalah dengan tetap disiplin menjalankan
              protokol kesehatan 3M, Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan.

                                                           197
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203