Page 232 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 DESEMBER 2020
P. 232

UU CIPTA KERJA JADI SOLUSI UNTUK HADAPI BONUS DEMOGRAFI 2030

              Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kementerian Koordinator
              Bidang  Perekonomian,  Elen  Setiadi  menyambut  baik  kehadiran  Undang-Undang  (UU)    Cipta
              Kerja. Penerapan UU Cipta Kerja ini sangat diperlukan untuk memperluas penyediaan  lapangan
              kerja  jelang  bonus demografi  pada 2030.

              "Kita akan dihadapkan pada persoalan masa depan, antara lain bonus demografi pada 2030.
              Artinya  jumlah    usia  produktif    komposisinya  akan  jauh  lebih  besar.  Kita  perlu  solusi  untuk
              mengantisipasi bonus demografi ini dengan peningkatkan lapangan kerja," ujar dia dalam acara
              Serap  Aspirasi  Implementasi  UU  Cipta  Kerja:  Sektor  Perindustrian,  Perdagangan,  dan
              Transportasi, Jumat (11/12/2020).

              Berdasarkan survei BPS, kata Elen, pada 2030 nanti setidaknya ada tambahan 52 juta penduduk
              usia produktif yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Ironisnya justru saat ini Indonesia masih
              dihadapkan pada persoalan regulasi yang menghambat penyediaan lapangan kerja dalam jumlah
              besar.

              "Bapak dan Ibu bisa bayangkan, saat ini ada 44 ribu aturan yang menghambat iklim investasi
              maupun  dunia  usaha  mulai  dari  Perpres,  Perppu,  PP,  Perda,  Pergub  dna  lainnya.  Sehingga
              regulasi kita terlalu gemuk ini sangat menghambat orang yang ingin berusaha atau membuka
              lapangan kerja di kita," terangnya.

              Oleh karena itu, pemerintah menyadari penting untuk sedini mungkin mempermudah regulasi
              terkait  perizinan  berusaha  di  Indonesia.  Tujuannya  untuk  menciptakan  iklim  investasi  yang
              kondusif, sehingga mampu menarik lebih banyak investor baik dari dalam maupun luar negeri.

              "Salah satu upayanya ya melalui Penerapan UU Cipta Kerja untuk tadi menyiapkan lapangan
              kerja  secara  lebih  luas  jelang  bonus  demografi  pada  2030.  Kalau  tidak  mampu  mengelola
              perizinan  berusaha mulai dari sekarang, malah demografi justru akan jadi masalah. Akibatnya
              jadi beban ekonomi dan berdampak sosial juga politik," ucap dia mengakhiri.

              Sebelumnya, sebagai upaya pemulihan ekonomi jangka panjang, pemerinah telah menerbitkan
              UU Cipta Kerja  atau Omnibus Law. Salah satu yang dimuat dalam baleid tersebut yakni berkaitan
              dengan penciptaan lapangan pekerjaan.
              Seperti diketahui, pemerintah kini tengah pengebut penyelesaian 44 aturan turunan  UU Cipta
              Kerja.  Dalam  prosesnya,  pemerintah  menyediakan  ruang  bagi  masyarakat  untuk  turut
              menyampaikan aspirasinya dalam penyelesaian peraturan turunan tersebut.

              44 aturan turunan  UU Cipta Kerja  itu terdiri terdiri dari 40 rancangan peraturan pemerintah
              (RPP) dan 4 rancangan peraturan presiden (Perpres). Saat ini, tercatat sudah ada 30 aturan
              yang  sudah  bisa  diakses  dan  diberikan  masukan  oleh  masyarakat  melalui  laman  https://uu-
              ciptakerja.go.id.
              "Hingga semalam sudah mencapai 3,5 juta pengunjung untuk melihat sekaligus memberikan
              masukan  dan  saran  kepada  pemerintah,"  ujar  Deputi  Bidang  Koordinasi  Kerjasama  Ekonomi
              Internasional  Kemenko  Perekonomian,  Rizal  Affandi  Lukman  dalam  The  8th  US  -  Indonesia
              Investment Summit, Selasa (8/12/2020).
              Rizal menjelaskan, keterlibatan publik dalam penyusunan aturan turunan  UU Cipta Kerja  ini
              merupakan  bagian  dari  proses  audiensi  publik.  Tak  hanya  itu,  pemerintah  juga  melakukan
              sosialisasi dan audiensi publik di 15 kota besar di seluruh negeri.

              "Kami  juga  menyelenggarakan  pertemuan  virtual  dengan  29  kamar  dagang  asing  sekitar  2
              minggu lalu," sambung dia.

                                                           231
   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237