Page 244 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 DESEMBER 2020
P. 244
Ringkasan
Pemerintah berencana melanjutkan program kartu prakerja pada 2021. Hal itu berangkat dari
antusiasme tinggi masyarakat sejak program itu diluncurkan 11 April 2020 lalu. Pada tahun 2020
dianggarkan Rp 20 triliuan yang terserap untuk 5,6 juta penerima.
ALOKASI ANGGARAN KARTU PRAKERJA 2021 RP 10 TRILIUN
SEMARANG - Pemerintah berencana melanjutkan program kartu prakerja pada 2021. Hal itu
berangkat dari antusiasme tinggi masyarakat sejak program itu diluncurkan 11 April 2020 lalu.
Pada tahun 2020 dianggarkan Rp 20 triliuan yang terserap untuk 5,6 juta penerima. "Tahun
depan ada alokasi anggaran sebesar Rp 10 triliun," ujar Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana
Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, Kamis (10/12) di Semarang. Pemerintah
melanjutkan program tersebut karena dianggap berhasil membantu masyarakat. Sesuai hasil
survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilakukan melalui metode Survei Angkatan Kerja Nasional
mencatat program kartu prakerja memiliki manfaat bagi penerimanya di masa pandemi.
"Umpan balik penerima juga bagus. Kita buka chanel ulasan dan rating penerima kartu prakerja
begitu menuntaskan pelatihan, secara nasional feet back sebesar 4,9 dari skala lima. Ini
memuaskan. Rating peserta di Jateng juga sama 4,9," jelas Denni. Setidaknya ada dua manfaat
yang diperoleh penerima kartu prakerja. Pertama, penerima manfaat merasa bahwa program ini
dapat meningkatkan keterampilan kerja mereka. Hal ini tercermin dari 88,92 persen penerima
manfaat yang menyelesaikan pelatihan kartu prakerja mengaku program ini dapat meningkatkan
keterampilan kerja. "Kemudian penerima yang saat mendaftar masih menganggur, yang sudah
jadi karyawan 46 persen. Ada pun yang kini menjadi wira usaha sebesar 22 persen," ungkap dia
usai berbicara dalam acara 'Diseminasi Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
dalam Pelaksanaan Kartu Prakerja' di Hotel Gumaya, kemarin.
Jangan Kaget! Penerima Kartu Prakerja Didominasi Warga Perkotaan Pada program 2020,
menurut Denni, sebanyak 5,6 juta orang menerima manfaat dari kartu prakerja. Khusus di Jawa
Tengah, ada 507.341 orang tersebar di 35 kabupaten/kota. Profil penerima sebanyak 74 persen
berusia di bawah 35 tahun. Dan 75 persen adalah lulusan SMA sederajat atau jenjang di atasnya
dengan 58 persen adalah laki-laki. "Kota Semarang ada 38.000 penerima, sedangkan yang paling
sedikit Magelang, hanya 3.300 orang," tutur Denni. Dia mengakui sejak awal dibuka peminatnya
sangat tinggi. Hal ini terbukti dari membludaknya jumlah peserta hingga 42 juta orang yang
berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. "Sejak dirilis 11 April, 2 juta orang pendaftar dengan
penerima 168 ribu," terang dia.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan
peserta yang belum lolos bisa mendaftarkan dirinya tahun depan. "Pendaftar yang sudah
memasukkan data yang belum lulus di tahun ini jangan berkecil hati karena masih bisa daftar di
tahun depan jadi join 2021. Data-data teman-teman masih tersimpan di kartu prakerja jadi tidak
perlu mengulang dari awal," kata dia.
Denni belum menjelaskan secara rinci kuota penerima program bantuan tersebut untuk 2021.
Namun, pihaknya memastikan konsep Kartu Prakerja 2021 nanti masih akan sama dengan 2020.
Yakni menjaring para pencari kerja atau pekerja yang terdampak di-PHK agar memperoleh nilai
tambah melalui pelatihan-pelatihan. Sementara itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
mengatakan kartu prakerja sebagai program yang bagus. Sekalipun masih ada yang bertanya
bagaimana cara mengaksesnya. "Saya berpikir positif saja. Ada yang merasakan, dan ingin
mengoptimalisasi kemampuan. Penting untuk mengelola feedbaak. Niat baik pemerintah melatih
mereka yang belum bekerja meningkiatkan ketrampilan. Kartu prakerja ini bermanfaat bagi
mereka meraih kehidupan yang labih baik," ujar Gubernur.
243