Page 246 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 DESEMBER 2020
P. 246

Ringkasan

              Hingga awal Desember2020, pemerintah melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan
              Ekonomi  Nasional  (KPCPEN)  melalui  anggaran  yang  dikelola  Kementerian  Ketenagakerjaan
              kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU). Bantuan ini bertujuan meringankan beban
              ekonomi para pekerja sekaligus membantu menggerakkan roda perekonomian nasional lewat
              men jaga daya beli masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.



              PENERIMA BSU SUDAH CAPAI 90%

              Hingga awal Desember2020, pemerintah melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan
              Ekonomi  Nasional  (KPCPEN)  melalui  anggaran  yang  dikelola  Kementerian  Ketenagakerjaan
              kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU). Bantuan ini bertujuan meringankan beban
              ekonomi para pekerja sekaligus membantu menggerakkan roda perekonomian nasional lewat
              men jaga daya beli masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

              "BSU ini merupakan upaya pemerintah untuk menjaga daya beli dan konsumsi para pekerja atau
              buruh  yang  terdampak  Covid-19.  Pekerja  yang  menerima  upah  dan  sudah  didaftarkan  oleh
              perusahaannya  merupakan  para  pekerja  yang  terdaftar  sebagai  anggota  BPJS
              Ketenagakerjaan,"terang Reza Hafiz. Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan dalam Dialog
              Produktif  dengan  tema  "Sudah  Sampai  Mana  Implementasi  BSU?"  yang  diselenggarakan
              KPCPEN. Kamis (10/12), sebagaimana siaran pers yang diterima Analisadi Medan.

              Kementerian Ketenagakerjaan telah memvalidasi kriteria penerima manfaat BSU ini secara teliti
              dan sahih, karena basis datanya adalah BPJS Ketenagakerjaan. "Kriteria penerima manfaat BSU
              ini yaitu. Warga Negara Indonesia, pekerja anggota aktif jaminan sosial yang dibuktikan dengan
              kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sampai bulan Juni 2020, dan memiliki upah/gaji di bawah Rp
              5juta. Selain itu kita menjaga agar prosesnya langsung diterima penerima manfaat. Oleh karena
              itulah BSU ini kita transfer langsung ke rekening yang bersangkutan", terang Reza Hafiz.

              Perlu diketahui, penerima manfaat BSUini mencapai 12,4 juta jiwa dengan total anggaran yang
              direalisasikan Rp29,7 Triliun. "BSU termin pertama pada periode September-Oktober2020 telah
              terealisasi  sebanyak  98,8%.  Artinya  sudah  12,2  juta  orang  yang  bantuannya  sudah
              terealisasikan.

              Sedangkan kini BSU telah mencapai tahap lima termin kedua pada periode November-Desember
              2020 yang sudah tercalisasi ke 11 juta penerima manfaat atau 90%," ujar Reza Hafiz.

              Demi  menjaga  transparansi,  Kementerian  Ketenagakerjaan  telah  menyampaikan  pembaruan
              data penerima tiap minggunnya, "Basis datanya berdasarkan laporan bank. Jadi misalnya Bank
              Mandiri sebagai bank penyalur, dalam satu minggu menyalurkan 1 juta data penerima manfaat,
              kita dapat datanya setelah selesai penyalurannya.
              Tapi bukan hanya bank Mandiri, tapi ada empat bank Himbara lainnya" tutur Reza Hafiz.

              Selain itu upaya-upaya transparansi terus dilakukan melalui proses pengawasan. Realisasi BSU
              ini telah diawasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
              "Data penerima manfaat BSU ini tidak kita ubah. Datanya sama seperti yang kami terima dari
              BPJS Ketenagakerjaan," tegas Reza Hafiz.

              Reza Hafiz menambahkan jika penerima bantuan telah meninggal dunia, maka BSU tetap dapat
              diterima oleh ahli waris sah yang bersangkutan. "Selama rekeningnya masih aktif, nantinya bisa
              dilakukan pemindahbukuan ke ahli waris,"ungkapnya.


                                                           245
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251