Page 96 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 DESEMBER 2020
P. 96
Sementara itu, Staf Khusus Menko Perekonomian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan
pandemi Covid-19 menjadi peluang dan tantangan untuk memperbaiki berbagai sektor. Sehingga
dapat menarik beberapa jenis investasi masuk ke Indonesia.
"UU Cipta Kerja menjadi titik tengah, yang merupakan kompromi diantara pasar kerja kaku dan
pasar kerja lentur. Sehingga diharapkan kedepan dapat terciptanya ruang bagi perusahaan dan
individu untuk menggerakkan kegiatan ekonomi dan investasi yang berujung pada penyerapan
tenaga kerja," tutur I Gusti.
I Gusti menuturkan, pandemi Covid-19 mendorong fleksibilitas pada pasar tenaga kerja, dimana
pemerintah berama dengan dunia usaha perlu lakukan pelatihan, perbaikan ketrampilan tenaga
kerja yang ada dan pada saat bersamaan menyiapkan tenaga kerja yang abru dengan
kemampuan dan kapasitas yang lebih unggul.
"Meski lebih fleksibel, namun pemerintah memberikan jaminan kehilangan pekerjaan dan
jaringan pengamanan sosial dan terus memperbaikinya seperti, BPJS, PKH dan lainnnya,"
imbuhnya.
Kemudian, pemerintah akan membekali pekerja dengan berbagai kebijakan kerja aktif seperti
pemberian kartu prakerja, pelatihan, pemagangan, vokasi, dna penyediaan informasi yang
memfasilitasi terpenuhinya permintaan pekerja dan pemberi kerja, sehingga mampu
meningkatkan skill pekerja.
Jika penyusunan UU Cipta Kerja tidak dilakukan, kata I Gusti, maka lapangan kerja akan pindah
ke negara lain yang lebih kompetitif, daya saing pencari kerja pun akan relative rendah, dan
penduduk yang tidak atau belum bekerja semakin meningkat.
"Indonesia akan terjebak dalam middle income trap, jika tidak bisa menjadi high income country
dalam beberapa tahun ke depan. Sehingga hal ini harus segera diatasi dengan meningkatkan
produktivitas dan daya saing," jelasnya.
Sedangkan Wakil Rektor Universitas Sriwijaya Bidang Umum, Kepegawaian dan Keuangan Taufiq
Marwa berharap masyarakat dapat melihat peluang dengan adanya pandemi saat ini.
"Diharapkan masyarakat dapat kreatif dan inovatif untuk membuka usaha di bidang kesehatan
dalam penjualan masker dan hand sanitizer, usaha di bidang digital marketing, usaha jsas
penjualan online, usaha dibidang teknologi dan informasi berbasis intenet, serta usaha kuliner,"
ujar Taufik.
Selain itu, pemerintah diharapkan melanjutkan kebijakan untuk mengatasi dampak pandemi di
sektor ketenagakerjaan, yakni alokasi dana untuk stimulus ekonomi bagi para usaha, kebijakan
relaksasi dan menyediakan iuran jaminan sosial ketenagakerjaan, pekerja sektor formal dan
informal, insentif pelatihan melalui program prakerja yang terkena PHK, program perluasan
kesempaan kerja melalui padat karya, mendorong pembangunan infrastuktur maupun investasi
dengan optimalisasi dana desa. Penyediaan layanan pelatihan vokasi yang bermutu dan merata
dengan skill development center.
Komite Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (KC-PEN) kembali menggelar safari diskusi
kampus dengan mengangkat tema 'Momentum Pemulihan Ekonomi Nasional melalui
Peningkatan Daya Saing Sektor Ketenagakerjaan' yang diselenggarakan di Universitas Lampung,
Kota Lampung, Kamis (10/12).
Acara ini bertujuan untuk menyerap aspirasi dan masukan dari masyarakat luas, yang mencakup
akademisi, praktisi, pengusaha, hingga mahasiswa dalam penyempurnaan aturan turunan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
95