Page 81 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2021
P. 81

Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK
              Irvansyah Utoh Banja mengonfirmasi bahwa perhitungan batas minimal keaktifan peserta itu
              sesuai terbitnya aturan terkait.

              "[Perhitungan] start sesuai PP 37/2021. Tahun ini belum [ada pembayaran klaim JKP]," ujar Utoh
              kepada Bisnis, Senin (21/6/2021).

              Jika mengacu kepada ketentuan itu, maka pembayaran manfaat JKP baru dapat dilakukan pada
              Februari 2022. Syarat terdapat pembayaran iuran minimal enam bulan berturut-turut pada kurun
              Februari 2020-Februari 2022 pun harus terpenuhi.

              Bisnis memastikan kembali kepada Utoh terkait nasib para peserta aktif BPJAMSOSTEK yang
              terkena PHK sebelum Februari 2022 dan memenuhi kriteria, apakah bisa tetap menerima JKP,
              menerima  tetapi  pembayarannya  mulai  Februari  2022,  atau  tidak  dapat  menerima.  Namun,
              pesan Bisnis belum direspons kembali.

              Selain syarat keaktifan peserta yang dilihat dari pembayaran iuran, penerima manfaat JKP pun
              harus bersedia untuk bekerja kembali. Adapun, manfaat uang tunai yang akan diperoleh adalah
              paling  banyak  enam  bulan  upah,  dengan  ketentuan  45  persen  dari  upah  untuk  tiga  bulan
              pertama dan 25 persen dari upah untuk 3 bulan berikutnya.

              Terdapat pula manfaat akses informasi ke pasar kerja dan pelatihan kerja yang akan diberikan
              BPJAMSOSTEK. Hal tersebut bertujuan agar para pekerja dapat kembali ke bursa tenaga kerja
              dan menjadi produktif lagi.















































                                                           80
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86