Page 16 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 16
"Tahapan validasi cukup berlapis, kita ingin memastikan betul bahwa data-data yang
disampaikan oleh BPJamsostek telah sesuai dengan kriteria dan sistem yang terdata di
BPJamsostek," ujar Agus dalam konferensi pers, Jumat (21/8).
Dia menerangkan, 13,6 juta nomor rekening tersebut harus divalidasi terlebih dahulu oleh
perbankan. Nomor rekening diseleksi berdasarkan validitas nomor rekening, seperti keaktifan
dan keabsahan nomor rekening. Proses validasi dilakukan dengan setidaknya 127 perbankan
yang ada di Indonesia.
Hasilnya, ada 9,33 juta nomor rekening yang valid dan 51.859 yang tidak valid. Nomor yang
tidak valid ini perlu dikirim kembali ke perusahaan untuk memperbaiki nomor rekeningnya. Ada
pula sekitar 4,21 juta nomor rekening yang masih dalam proses validasi.
"Jadi ada proses yang berjalan setiap saat dan tentunya angka-angka ini akan berubah setiap
detik karena ada proses," terang Agus.
Selanjutnya, nomor rekening yang sudah valid di perbankan divalidasi secara internal oleh BPJS
Ketenagakerjaan. Pertama, BPJS Ketenagakerjaan memvalidasi dengan data kepesertaan yang
memenuhi kriteria sesuai dengan Permenaker 14/2020.
Hasilnya, ada 8,17 juta nomor rekening valid dan 1,15 juta tidak valid. Dari nomor rekening ini
ada yang dikeluarkan karena tidak sesuai kriteria Kemnaker, dan ada pula yang perlu
dikembalikan ke perusahaan untuk diperbaiki dan dikirimkan kembali ke BPJS Ketenagakerjaan
bila ada kesalahan seperti nama berbeda dan lainnya.
Selanjutnya, BPJS Ketenagakerjaan juga melakukan validasi nomor rekening dan ketunggalan.
Dari data sebelumnya, didapatkan nomor rekening valid sebanyak 7,5 juta dan yang tidak valid
667.712.
Menurut Agus, dalam tahap ini, BPJS Ketenagakerjaan menemukan ada pekerja yang bekerja di
berbagai tempat dengan nama sama tetapi mengirimkan nomor rekening yang berbeda. Ada
pula satu rekening dengan beberapa nomor kepesertaan.
"Yang tidak valid 667.712 ini akan kita kembalikan ke perusahaan untuk diperbaiki dan
dikembalikan ke BPJamsostek untuk dilakukan validasi ulang," terang Agus.
Adapun, pemerintah menargetkan penerima bantuan subsidi gaji ini sebanyak 15,7 juta orang
dimana total anggaran yang disiapkan Rp 37,7 triliun.
Nantinya, bantuan subsidi ini akan ditransfer langsung ke penerima manfaat dalam dua tahap.
Bantuan yang diberikan Rp 600.000 per bulan selama empat bulan.
Kriteria penerima bantuan subsidi gaji sesuai dengan Permenaker 14/2020 adalah Warga negara
Indonesia yang dibuktikan dengan nomor Induk Kependudukan, terdaftar sebagai peserta aktif
program jaminan sosial ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan yang dibuktikan dengan nomor
kepesertaan, pekerja/Butuh penerima gaji/upah, kepesertaan sampai dengan bulan Juni 2020.
Syarat lainnya, peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan yang membayar iuran
dengan besaran iuran yang dihitung berdasarkan gaji/upah di bawah Rp 5 juta sesuai gaji/upah
terakhir yang dilaporkan oleh pemberi kerja kepada BPJS Ketenagakerjaan dan tercatat di BPJS
Ketenagakerjaan, serta memiliki rekening bank yang aktif..
15