Page 173 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 173

dengan kriteria yang ditetapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 14
              Tahun 2020.
              "Dari yang tidak valid ada beberapa yang kita drop karena di luar kriteria Kemnaker, jadi benar-
              benar di luar kriteria Kemnaker. Tapi yang karena NIK (nomor induk kependudukan) tidak valid,
              namanya berbeda itu dikembalikan ke perusahaan dan dikembalikan lagi," kata Agus dalam sesi
              teleconference, Jumat (21/8/2020).

              Hingga 21 Agustus 2020, BP Jamsostek disebutnya telah sudah mengantongi 13.600.840 nomor
              rekening dari total 15,7 juta calon penerima bantuan subsidi upah (BSU). Berdasarkan proses
              validasi akhir, ditemukan sebanyak 7.509.549 nomor rekening yang tercatat valid, dan 667.712
              yang belum valid.

              Deputi Direktur Bidang Project Management BP Jamsostek Ronie Erfianto menuturkan, pihaknya
              tengah  menelusuri  1,1  juta  nomor  rekening  peserta  yang  dianggap  tak  valid  tersebut.  Hasil
              penelusuran  akan  dijadikan  keputusan  akhir  apakah  1,1  juta  rekening  calon  peserta  bakal
              dipastikan cut off atau tidak.

              "Jika ditemukan validasi 1,1 juta itu sudah otomatis (tak sesuai kriteria) kita lanjutkan, sehingga
              mereka tidak berhak mendapatkan bantuan subsidi upah. Jadi itu sudah tegas, jadi yang sifatnya
              berproses itu masih akan berlanjut dan masih akan kita teruskan," ujar Romie.
              BPJS  Ketenagakerjaan  atau  BP  Jamsostek  mengumpulkan  13.600.840  nomor  rekening  calon
              penerima subsidi upah Rp 2,4 juta. Itu merupakan data terakhir yang didapat pada Jumat, 21
              Agustus 2020 pukul 12.00 WIB.

              Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto mengatakan, dari jumlah tersebut, baru sekitar 9,3
              juta calon penerima yang nomor rekeningnya sudah tervalidasi. Sebagai catatan, calon penerima
              merupakan tenaga kerja dengan upah di bawah Rp 5 juta per bulan yang terdaftar sebagai
              peserta BPJS Ketenagakerjaan.
              "Kita lakukan proses validasi melalui perbankan. Yang valid 9.332.386. Yang tidak valid yang
              tidak  sesuai  catatan  bank,  salah  nama,  51.859.  Ini  kita  kirim  balik  ke  perusahaan  untuk
              diperbaiki," jelasnya dalam sesi teleconference, Jumat (21/8/2020).

              Agus menyampaikan, saat ini BP Jamsostek masih melakukan proses validasi untuk 4.216.595
              data rekening calon penerima subsidi upah yang sudah didapatkan.

              "Ini API Gateway by sistem. Tentunya angka ini akan berubah setiap detik karena ada proses,"
              ujar dia.

              Setelah melalui proses validasi bank, ia melanjutkan, tahap selanjutnya BP Jamsostek melakukan
              penyaringan  data  sesuai  kriteria  yang  ditetapkan  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan
              (Permenaker)  Nomor  14  Tahun  2020.  Dari  tahap  tersebut, tercatat  ada  sebanyak  8.177.261
              nomor rekening yang valid dan 1.155.125 yang masih not valid.

              Terakhir, BPJS Ketenagakerjaan melakukan proses internal berupa validasi nomor rekening dan
              ketinggalan. Dari tahap tersebut, baru sebanyak 7.509.549 nomor rekening saja yang tercatat
              valid untuk ditransfer subsidi upah atau gaji Rp 2,4 juta.

              "Yang tidak valid ada 667.712 nomor rekening. Dari yang tidak valid kita drop dan diserahkan
              balik ke perusahaan pemberi kerja untuk diperbaiki," tukas Agus..





                                                           172
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178