Page 408 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 408
rumah mewah dua lantai tersebut terlihat sangat mencolok di lokasi. Rumah tersebut didominasi
bangunan bermaterial kayu jati. Di dalam rumah, terpantau hanya berisi kasur tempat para ABK
beristirahat. Tidak ada barang lain di sana. Bahkan, pasokan air ke rumah tersebut disetop
karena sang pemilik tidak membayarnya.
Rumah itu dihuni belasan ABK yang belakangan diketahui diterlantarkan sang majikan. Warga
setempat tidak mengetahui hal tersebut.
"Saya enggak tahu bahwa di rumah ini isinya ABK semua. Yang saya tau rumah ini ramai saja.
Karena pemiliknya juga enggak lapor ke saya," ucap Ade Nurdin, ketua RT setempat, kepada
detikcom di lokasi, Kamis (20/8/2020).
Penggerebekan rumah tersebut didasari laporan salah seorang ABK yang mengaku diterlantarkan
oleh majikan mereka. Mereka mengaku sudah satu tahun tidak menerima gaji. Kepala BP2MI
Benny mengatakan para ABK terpaksa tinggal di rumah tersebut lantaran enggan kehilangan gaji
mereka yang hingga kini belum dibayar seluruhnya oleh pihak perusahaan agensi.
"Mereka tinggal di rumah ini sebenarnya terpaksa karena hak mereka belum didapat," ucap
Benny kepada wartawan di lokasi yang sama.
Benny mengatakan, kondisi para ABK sangat memprihatinkan. Meskipun tinggal di rumah mewah
mereka sangat tersiksa.
"Kondisi di rumah ini pun kita lihat bersama bagaimana air tidak ada. Mereka mau mandi harus
menempuh jarak 500 meter ke pemandian umum," tuturnya.
"Untuk makan dan minum, mereka berhutang ke warung kalau tidak diberi majikan," ucap
Benny. (bbn/bbn)
407