Page 45 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2021
P. 45
"Efek-efek negatif seperti itu dapat menjadi penyakit akibat kerja, apabila tidak ditanggulangi
sejak dini. Dia juga bisa berdampak buruk di kemudian hari," ujarnya.
Anwar menjelaskan, terdapat sejumlah efek negatif untuk kesehatan fisik dari perubahan cara
kerja tersebut seperti nyeri karena kelamaan duduk. Juga gangguan penglihatan serta iritasi
mata karena durasi menatap laptop atau HP dalam waktu lama.
Adapun dampak negatif dari sisi psikis, seseorang yang mulai mengalami gangguan kesehatan
fisik akan cenderung menjadi lebih sensitif, cepat marah, mudah letih dan lesu.
"Hal ini tentunya dapat menghambat aktivitas sehari-hari," jelasnya. Di sisi lain, kata dia, bekerja
secara online menimbulkan dampak positif seperti berkumpul bersama dalam satu forum secara
real time dan pembahasan yang sama secara virtual.
Berbagai Kesiapan
Lebih jauh, Anwar menekankan, pandemi Covid-19 berakibat pada munculnya perubahan-
perubahan serta adaptasi-adaptasi dari kebiasaan lama menjadi
kebiasaan baru. Perubahan juga terjadi pada cara kerja dari konvensional menjadi online.
Dia menambahkan, bekerja secara online merupakan sulit dihindari, sehingga para pekerja perlu
beradaptasi dengan kebiasaan baru. Hal ini menuntut kesiapan penggunaan teknologi informasi
di tengah perkembangan disrupsi industri atau revolusi industri 4.0.
Menurut Anwar, dalam situasi demikian, tuntutan untuk terus bekerja secara produktif tidak
mudah dicapai. Sebab, tidak adanya kesiapan perencanaan kerja, sarana prasarana, atau
kesiapan para pelaksana dalam pemanfaatan teknologi informasi
Dalam pandangannya, tidak adanya kesiapan pendukung kelancaran bekerja online merupakan
penyebab utama yang dapat menghambat produktivitas kerja. "Oleh karena itu, kita dituntut
untuk tidak hanya mampu bekerja secara produktif, tetapi juga inovatif. Hal ini, khususnya dalam
rangka melayani fungsi-fungsi ketenagakerjaan kepada masyarakat," tandasnya. ruf/G-1
caption:
Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi
44

