Page 132 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 DESEMBER 2020
P. 132
sejalan dengan janji dari perusahaan tersebut pada Juni 2020, bahwa tiap satu TKA berarti akan
membuka ruang rekrutmen bagi tenaga kerja lokal.
"Pada bulan Juli kami telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Konawe terkait perekrutan tenaga kerja lokal. Jumlah rekrutmen 3.300 ini belum akan
berhenti, karena target kami dengan Pemkab adalah 5.000 tenaga kerja lokal," ujar Juru Bicara
VDNI dan OSS Dyah Fadilat, Selasa (8/12/2020).
Pada bulan Juli lalu, manajemen VDNI dan Pemkab Konawe resmi menandatangani nota
kesepahaman terkait perekrutan tenaga kerja lokal (TKL). VDNI telah menyampaikan kebutuhan
5.000 karyawan yang perekrutannya akan ditangani oleh Pemkab Konawe. Jumlah tersebut telah
dikoordinasikan dengan Forkopimda, serta sejumlah pemerintah daerah di Sulawesi Tenggara
dan kabupaten/kota.
Ada tujuh pembagian zonasi/klaster yang akan diterapkan dalam perekrutan 5.000 TKL tersebut,
yang bertujuan memastikan pemerataan karyawan yang direkrut berasal dari semua wilayah di
sekitar perusahaan, terutama warga di tiga kecamatan yakni Morosi, Bondoala dan Kapoiala. "Ini
juga merupakan upaya kami untuk terus merapikan sistem rekrutmen tenaga kerja lokal,
sehingga ke depan kami bisa terus berkontribusi dalam menyerap tenaga kerja lokal, utamanya
yang berada di lingkar Kawasan Industri Morosi," tambah Dyah.
Terkait hadirnya TKA, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah pada Agustus 2020 telah meminta
perusahaan untuk turut menyerap tenaga kerja lokal. Kedatangan para TKA ke Konawe, karena
keahlian para TKA tersebut dibutuhkan oleh sejumlah perusahaan di Konawe.
Juni 2020, External Affair Manager VDNI Indrayanto menjelaskan 500 TKA tersebut merupakan
tenaga ahli yang bertujuan untuk mengerjakan 33 tungku smelter milik OSS yang bekerja sama
dengan VDNI. TKA itu merupakan tenaga teknis dan bekerja secara temporer secara bergantian
dan bukan untuk waktu yang lama.
"Jadi 500 TKA itu adalah sebagian besar karyawan (dari pihak) kontraktor yang mempunyai skill
untuk memasang alat produksi. Setelah mereka melakukan pemasangan, mereka akan kembali
lagi ke Tiongkok," terang dia.
Editor : Harso Kurniawan (harso@investor.co.id).
131