Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 DESEMBER 2020
P. 29
REALISASI SUBSIDI UPAH CAPAI RP29,7 TRILIUN
Jakarta : Program bantuan subsidi upah (BSU) bagi pekerja telah tersalurkan sebanyak Rp29,7
triliun. Hingga awal Desember 2020 sebanyak 12,2 juta pekerja telah mendapat bantuan
tersebut atau sekitat 98,8 persen dari total pekerja yang seharusnya mendapatkan. Bantuan
subsidi upah pekerja ini diberikan demi mendorong daya beli masyarakat sehingga diharapkan
bisa membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Reza Hafiz Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan mengatakan BSU tersebut merupakan
upaya pemerintah untuk menjaga daya beli dan konsumsi para pekerja atau buruh yang
terdampak COVID-19. Pekerja yang menerima upah dan sudah didaftarkan oleh perusahaannya
merupakan para pekerja yang terdaftar sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan.
"Kini BSU telah mencapai tahap lima termin kedua pada periode November-Desember 2020 yang
sudah terealisasi ke 11 juta penerima manfaat atau 90 persen", ujar Reza Hafiz dalam konferensi
pers virtual, Kamis (10/12/2020).
Kementerian Ketenagakerjaan telah mamvalidasi kriteria penerima manfaat BSU ini secara teliti
karena basis datanya adalah BPJS Ketenagakerjaan. Kriteria penerima manfaat BSU ini yaitu
warga negara Indonesia (WNI), pekerja anggota aktif jaminan sosial yang dibuktikan dengan
kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sampai bulan Juni 2020, dan memiliki upah atau gaji di
bawah Rp5 juta.
"Selain itu kita menjaga agar prosesnya langsung diterima penerima manfaat. Oleh karena itulah
BSU ini kita transfer langsung ke rekening yang bersangkutan," terang Reza Hafiz.
Demi menjaga transparansi, pihaknya telah menyampaikan pembaruan data penerima tiap
minggunnya dimana basis datanya berdasarkan laporan bank. Selain itu upaya-upaya
transparansi terus dilakukan melalui proses pengawasan. Realisasi BSU ini telah diawasi Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), "Jadi misalnya Bank
Mandiri sebagai bank penyalur, dalam satu minggu menyalurkan 1 juta data penerima manfaat,
kita dapat datanya setelah selesai penyalurannya. Tapi bukan hanya bank Mandiri, tapi ada
empat bank Himbara lainnya" tutur Reza Hafiz.
Kementerian Ketenagakerjaan mengharapkan BSU terus berlanjut hingga tahun depan. Hal ini
diperlukan mengingat manfaatnya sangat besar dalam menjaga stabilitas perekonomian. Terkait
nasib kelanjutan program ini saat ini masih digodog di tingkat eksekutif.
"Kebijakan ini mengikuti keputusan dari KPCPEN (Komite Penanggulangan Covid-19 dan
Pemulihan Ekonomi Nasional), karena ini merupakan diskusi di tingkat Menteri, juga melihat
kondisi ekonomi di tahun depan yang akan berimplikasi pada rancangan kebijakan dan anggaran.
Kita Kementerian Ketenagakerjaan bersiap sebagai pelaksana teknis," tutup Reza Hafiz.
28