Page 45 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 MEI 2021
P. 45

BURUH PT MASTERINDO TUNTUT PEMBAYARAN THR DAN GAJI BULAN APRIL

              RADARBANDUNG.id, BANDUNG - Meski lebaran 2021 sudah lewat beberapa hari, ribuan buruh
              yang  di-PHK  oleh  PT  Masterindo  Jaya  Abadi,  Kota  Bandung,  masih  belum  mendapatkan
              Tunjangan Hari Raya (THR). Tak hanya THR, upah bulan April lalu juga belum dibayarkan.

              Padahal,  pemerintah  melalui  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor  6  Tahun  2021
              menjamin agar perusahaan membayarkan THR seminggu sebelum hari raya. Jika melanggar,
              perusahaan bisa dikenai sanksi lima persen dari besaran THR yang harus dibayarkan.

              "Sampai saat ini belum ada titik temu (THR dan upah April belum dibayarkan)," ungkap Ketua
              Federasi Serikat Pekerja (FSP) Tekstil Sandang Kulit (TSK) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
              (SPSI) PT Masterindo, Nopi Susanti, Minggu (16/5/2021).

              Diketahui,  sekitar  1.142  buruh  PT  Masterindo  Jaya  Abadi  di-PHK  sejak  29  April  lalu.  Pihak
              manajemen,  kata  Nopi,  beralasan  pemutusan  hubungan  kerja  dilakukan  karena  perusahaan
              terdampak pandemi dan akan menutup operasionalnya.

              PHK tersebut menjadi persoalan sebab buruh menolak besaran pesangon yang ditawarkan oleh
              perusahaan. Perkara ini sempat bergulir hingga ke meja hijau. Melalui peradilan PHI (Perselisihan
              Hubungan Industrial), buruh dinyatakan menang gugutan. Namun, saat ini pihak perusahaan
              tengah mengajukan banding.

              Atas  dasar  inilah  perusahaan  menyatakan  tidak  akan  memenuhi  hak-hak  normatif  buruh
              penggugat, termasuk upah dan THR, sebelum gugatan banding itu memiliki kekuatan hukum
              tetap.

              "Perusahaan beralasan akan membayar THR dengan menunggu sidang banding itu. Padahal THR
              itu tidak ada hubungannya dengan peradilan karena perkara di pengadilan adalah soal besaran
              pesangon," katanya.

              Untuk menuntut haknya, bahkan buruh sempat melakukan unjuk rasa di depan kediaman pemilik
              pabrik  di  Jalan  Otten,  Kota  Bandung,  Senin  (10/5/2021)  sepekan  lalu,  tapi  tetap  belum
              membuahkan hasil. Hingga kini buruh masih menuntut pembayaran upah dan THR tersebut. Aksi
              dan mediasi kemungkinan akan kembali diupayakan.

              "Besok kita rapatkan dengan ketua PD (pimpinan daerah) dan Ketua PC (pimpinan cabang),"
              kata Nopi.



























                                                           44
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50