Page 72 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 MEI 2021
P. 72
Ringkasan
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, mewakili buruh di naungan
KSPI, mengkritik keras pengesahan Omnibus Law/UU Cipta Kerja karena dinilai merugikan buruh.
Contohnya, fenomena masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang dikabarkan kembali
datang pada Lebaran kemarin. Said mengatakan, kedatangan para TKA tersebut merupakan
akibat pengesahan Omnibus Law.
TKA CHINA MELENGGANG KE INDONESIA GARA-GARA UU CIPTA KERJA?
Jakarta Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, mewakili buruh di
naungan KSPI, mengkritik keras pengesahan Omnibus Law/UU Cipta Kerja karena dinilai
merugikan buruh.
Contohnya, fenomena masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang dikabarkan kembali
datang pada Lebaran kemarin. Said mengatakan, kedatangan para TKA tersebut merupakan
akibat pengesahan Omnibus Law. "Lima hari lebaran, berbondong bondong buruh TKA ke
Indonesia. Terasa sekali semenjak Omnibus Law Cipta Kerja disahkan oleh pemerintah dan DPR,
begitu mudah TKA sekarang melenggang," ujarnya dalam konferensi pers, Minggu (16/5/2021).
Lanjut Said, para TKA ini dinilai berani carter pesawat karena mereka yakin tak akan ditolak di
Indonesia.
Menurutnya, kegarangan pemerintah mulai dari Menko Perekonomian, Menaker, Satgas Covid-
19 dan aparat negara lainnya hanya tampak di masyarakat sendiri, dimana masyarakat tidak
boleh mudik sementara TKA bebas keluar masuk Indonesia. "Tajam kepada rakyat sendiri,
tumpul pada TKA China. Bahkan terdeteksi dua orang positif Covid-19. Reaktif. Omnibus law jadi
alasan," ujarnya.
Menurutnya, jika hal ini terus berlanjut, maka para pekerja di Indonesia bakal terus mendapatkan
kekerasan psikologis. "Penyekatan dan pelarangan mudik, dan juga pembayaran THR yang
tertunda, apabila ini dibiarkan, ini adalah kekerasan psikis terhadap buruh lokal, hari ini ratusan,
besok ribuan, puluhan ribu entah kapan akan ratusan ribu," tandasnya.
Asosiasi buruh, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan
datangnya TKA China dan India dengan menggunakan pesawat carteran di tengah pandemi
adalah sebuah ironi yang menyakitkan dan mencederai rasa keadilan. "Apalagi terjadi di saat
jutaan pemudik yang menggunakan motor (bisa dipastikan mereka adalah buruh) dihadang di
perbatasan-perbatasan kota. Ibaratnya buruh dikasih jalan tanah yang becek, tetapi TKA diberi
karpet merah dengan penyambutan yang gegap gempita atas nama industri strategis," kata Said
Iqbal, di Jakarta, Selasa (11/5/2021).
Menurutnya, situasi ini diperparah dengan pembayaran THR. Sementara sanksi yang akan
diberikan kepada perusahaan yang tidak membayar THR sesuai ketentuan sejauh ini hanya
retorika dari Menteri. "Padahal buruh yang mudik tidak mencarter pesawat, tetapi membeli
sendiri bensin motor dan makannya, di saat sebagian dari mereka uang THR-nya tidak dibayar
penuh oleh pengusaha," tegasnya.
Said berpendapat, kedatangan TKA China dan India menegaskan fakta, omnibus law UU Cipta
Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan bahwa pemerintah ingin memudahkan masuknya TKA
China yang mengancam lapangan pekerjaan pekerja lokal. Padahal saat ini, rakyat Indonesia
justru lebih membutuhkan pekerjaan, karena banyak yang ter-PHK akibat pandemi.
71

