Page 162 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2020
P. 162

Pasalnya, meski sudah bekerja selama bertahun-tahun di perusahaan tersebut tapi belum ada
              kejelasan terkait dengan pengangkatan karyawan.
              Bahkan, ada indikasi dari pihak manajemen perusahaan sengaja mencari kesalahan agar dapat
              mengeluarkan karyawan secara sepihak.

              "Ketika ada yang bekerja dua sampai tiga tahun dicarikan masalah supaya keluar. Misalnya, ada
              yang sakit tapi keterangan sakitnya tidak dianggap, akhirnya dikeluarkan surat peringatan," kata
              Serikat  dan  Perlindungan  Tenaga  Kerja  (SPTK)  Konawe,  Kasman  Hasbur  dikonfirmasi  lewat
              telepon, Senin (14/12/2020).

              Saat ini, lanjut Kasman, ada 3 ribu karyawan yang nasibnya masih terkatung-katung akibat tidak
              ada kejelasan dari pihak perusahaan.

              Aksi unjuk rasa yang dilakukan para buruh tersebut, kata Kasman, pertama kali dilakukan pada
              27 November 2020.

              Namun demikian, dalam aksi pertamanya itu aksinya tidak diindahkan oleh pihak perusahaan.

              Oleh karena itu, aksi unjuk rasa kembali digelar dengan harapan perusahaan dapat memenuhi
              tuntutannya tersebut.

              Dalam aksi yang digelar pada Senin itu bentrok dengan petugas keamanan perusahaan diketahui
              tak terhindarkan.

              Massa yang berhasil merangsek masuk kedalam perusahaan akhirnya melakukan aksi anarkis.
              Sejumlah dump truk, excavator dan puluhan motor serta bangunan dibakar.

              Menyikapi kasus kerusuhan itu, polisi telah menerjunkan sejumlah personel di lokasi kejadian.

              Personel  yang  disiagakan  antara  lain  3  satuan  setingkat  kompi  (SSK)  dari  Brimobda  Sultra,
              Dalmas Polda, dan Polres Konawe, juga ada bantuan 1 SKK dari TNI AD Yonif 725/Woroagi.

              Adapun kondisi saat ini diketahui sudah cukup kondusif.

              "Dari semalam sudah kondusif tuh. Sekarang Pak Kapolda dan Pak Danrem ada di sana dengan
              Pak Bupati untuk memfasilitasi antara karyawan dengan manajemen VDNI, karena kemarin ribut
              tuh," ungkap Kabid Humas Polda Sultra Kombes Ferry Walintukan dihubungi via telepon, Selasa
              (15/12/2020).

              Sedangkan terkait dengan kerugian, pihaknya belum mengetahui jumlah pastinya karena masih
              dalam pendataan.

              "Kerugian ada, tapi jumlahnya saya masih menunggu dari Reskrimsus yang masih melakukan
              pendataan, yang jelas sekarang selain memfasilitasi kita juga mencari pelaku-pelaku perusakan
              itu," ujarnya.

              Penulis : Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor : Khairina.













                                                           161
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167