Page 178 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2020
P. 178
Kabar tersebut disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi
Sukamdani. Menurut Hariyadi, langkah tersebut tak bisa dihindari lagi sebagai salah satu upaya
efisiensi perusahaan untuk bertahan.
Setidaknya, sekitar 5 hingga 30 persen bakal terkena dampak kebijakan itu.
"Berapa banyak? Kami perkirakan 5 sampai 30 persen perusahaan akan mengurangi karyawan,"
ujar Hariyadi dalam Ekonomi Outlook 2021 yang digelar secara virtual, Selasa (15/12).
Hariyadi menjelaskan, pengalaman bekerja dari rumah selama 10 bulan terakhir, membuat
banyak pekerjaan menjadi tidak terlalu maksimal. Ia mencontohkan seperti pekerja resepsionis
yang tidak bisa bekerja lantaran kantor tidak dibuka.
Begitu pula dengan sopir yang tak terlalu diperlukan selama pandemi ini. Atas dasar itu,
pengusaha bakalan mendorong karyawan untuk lebih multitasking.
"Adanya WFH selama 10 bulan ini memacu efisiensi baru, jadi ada yang pas offline dulu masih
ada, sekarang enggak ada, ini salah satu contoh driver sekarang berkurang banyak. Pekerja
didorong multitasking, jadi satpam pabrik bisa jadi driver," tuturnya.
Ia berharap, adanya investasi baru yang akan masuk berkat UU Cipta Kerja di tahun depan, bisa
menjadi salah satu solusi atau kompensasi atas adanya pemutusan kerja terhadap karyawan ini.
Dengan adanya investasi baru, kata Hariyadi, sektor UMKM pun akan ikut terdorong sehingga
bisa menampung para pekerja yang kehilangan pekerjaan.
"Kita berharap UMKM juga akan menonjol pertumbuhan di 2021. Kalau sesuai rencana,
penyerapan tenaga kerja investasi baru akan mengkompensasi pengurangan tenaga kerja di
sektor formal," tuturnya.
177