Page 292 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2020
P. 292
Ringkasan
Akademisi Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan, Undang-Undang (UU)
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Ciptaker) memberikan optimisme baru dalam hal
ketenagakerjaan dan pertumbuhan ekonomi ke depan. Sebab, UU Ciptaker memberikan
sejumlah kemudahan perizinan pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Artinya,
akan terjadi penyerapan tenaga kerja di sektor informal yang lebih masif.
AKADEMISI NILAI UU CIPTAKER BERIKAN HARAPAN BARU
Akademisi Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan, Undang-Undang (UU)
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Ciptaker) memberikan optimisme baru dalam hal
ketenagakerjaan dan pertumbuhan ekonomi ke depan. Sebab, UU Ciptaker memberikan
sejumlah kemudahan perizinan pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Artinya,
akan terjadi penyerapan tenaga kerja di sektor informal yang lebih masif.
"Tenaga kerja kita lebih banyak diserap di sektor informal dibanding dengan sektor formal.
Artinya, usaha UMKM yang dibuat dalam UU ini, dipermudah perizinannya dan prosesnya semua.
Sehingga, banyak masyarakat dan kaum milenial bisa membuka usaha berskala UMKM," kata
Emrus dalam webinar 'Implementasi Skema Baru PHK dan Pesangon dalam UU Cipta Kerja'
Selasa (15/12/2020).
Menurutnya, UU sapu jagat ini merupakan strategi politik hukum pemerintah dan DPR untuk
menarik investasi dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Kemudahan
perizinan itu akan memudahkan dan memberi kepastian dan juga mempercepat proses perizinan
dengan melakukan pendaftaran melalui Online Single Submission bagi para pelaku UMKM.
Tim Independen Serap Aspirasi Publik UU Cipta Kerja ini juga mengakui, kedepannya akan ada
paradigma baru. Dimana sebelumnya, ratusan ribu bahkan jutaan sarjana baru akan berlomba
mengajukan lamaran pekerjaan ke perusahaan, tapi pasca UU Ciptaker diimplementasikan dan
aturan turunannya, maka akan banyak generasi muda justru memilih bekerja di sektor informal,
yakni kemandirian usaha atau entrepreneur.
"Banyak sekali manfaat UU Ini, salah satunya bisa mendobrak kemapanan sosial dari watak
karyawan atau pekerja formal menjadi watak entrepreneur. Dengan Kehadiran UU ini, nantinya
banyak sekali pergeseran dari UMKM menjadi UKM, dari UKM menjadi perusahaan menengah,
dan ke atasnya lagi. Akan terjadi gradasi tingkatan kemampuan. Bahkan, negara-negara maju
di dunia, untuk menjadi negara maju, sektor non formal ditumbuhkan," terangnya.
Emrus menambahkan melalui UU Ciptaker, pemerintah juga akan memberikan kemudahan bagi
pelaku usaha yang ingin mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) bagi produk usahanya.
Selain itu, pelaku usaha yang ingin mendirikan perusahaan terbuka perseorangan juga diberikan
kemudahan dengan persyaratan yang mudah dan juga biaya yang murah. "Ini memangkas
birokrasi dan membangun perekonomian Indonesia," kata Emrus.
Akan tetapi, Emrus berharap agar Presiden Jokowi dapat menargetkan ke bawahannya terkait
memberikan insentif berupa kemudahan usaha bagi industri kecil, menengah, yang ingin
bermitra dengan usaha besar. Dengan begitu, maka target terpenuhi. "Seperti meminta
Kementerian Koperasi dan UKM untuk memberikan modal dan pendampingan, serta Kementerian
Tenaga Kerja untuk meningakatkan skill. Jadi terukur," kata Emrus.
Emrus optimistis UU Ciptaker akan sangat menguntungkan pelaku UMKM. Pengembangan usaha
diberikan panggung yang lebih besar sehingga perekonomian Indonesia ke depan akan lebih
291