Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2020
P. 40

PT VDNI MENEMPUH JALUR HUKUM TERKAIT DEMO BERUJUNG PEMBAKARAN

              PT  Virtue  Dragon  Nickel  Industry  (VDNI)  yang  beroperasi  di  Kabupaten  Konawe,  Sulawesi
              Tenggara (Sultra) menegaskan akan menempuh jalur hukum terkait demonstrasi yang berujung
              pada pembakaran gedung maupun alat operasional pada Senin (14/12) lalu.

              Manajer Operasional PT VDNI Yin Xing Hui dalam keterangannya yang diterima Rabu (16/12)
              dini hari, meminta agar para pelaku perusakan dan pembakaran sarana dan prasarana yang
              dimiliki perusahaan ditindak sesuai hukum.

              "Peserta (demonstrasi) yang terlibat dalam perusakan properti perusahaan secara anarkis, maka
              perusahaan ini akan bekerja sama dengan polisi dan bertindak sesuai dengan hukum," kata Yin.

              Yin  menegaskan,  pihak  perusahaan  akan  terus  memperlakukan  semua  karyawan  untuk
              mematuhi undang-undang dan peraturan.
              "Kami memperlakukan semua karyawan secara setara, dan berbagi hasil pengembangan dengan
              semua sektor masyarakat setempat," ujarnya pula.

              Ia mengingatkan agar para karyawan jangan sampai digunakan oleh pihak luar perusahaan yang
              memiliki motif tersembunyi untuk menentang Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru.

              "Kami tegaskan juga bahwa sistem karyawan VDNI dan OSS saat ini tidak memiliki upah yang
              lebih rendah daripada sebelum revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan," katanya pula.

              Kepolisian Daerah (Polda) Sultra memastikan kondisi di kawasan perusahaan tambang PT Virtue
              Dragon Nickel Industry (VDNI) di Kabupaten Konawe mulai berangsur kondusif usai ribuan buruh
              perusahaan melakukan aksi unjuk rasa pada Senin (14/12) kemarin.

              "Untuk situasi terakhir di PT VDNI saat ini kondusif," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat
              Polda Sultra Komisaris Besar Polisi Ferry Walintukan, di Kendari, Selasa (15/12).

              Ia menyatakan saat ini tidak ada lagi pembakaran atau pun perusakan di kawasan perusahaan
              tambang  tersebut.  Namun,  kata  Ferry,  saat  ini  masih  disiagakan  kurang  lebih  800  aparat
              gabungan TNI-Polri guna mengantisipasi bentrok susulan.

              "Anggota kami dikerahkan untuk mengamankan lokasi, jumlah 3 SSK dari Brimob, 1 SSK Dalmas,
              1 SSK Polres dan 1 SSK TNI dari Yonif/725 Woroagi. Totalnya diperkirakan 700 sampai 800
              personel di sana," ujar Ferry.

              Polisi juga telah menangkap lima orang demonstran yang diduga sebagai otak pembakaran dan
              perusakan saat demo berlangsung, untuk menyelidiki keterlibatannya dalam aksi unjuk rasa pada
              Senin (14/12) kemarin yang berlangsung hingga malam hari.

              "Sekarang sedang diperiksa untuk mendalami keterlibatan dalam aksi unjuk rasa. Mereka dibawa
              dari PT VDNI ke Polda Sultra," kata Ferry Walintukan saat diwawancara via WhatsApp, di Kendari,
              Selasa.

              Sebelumnya, demonstrasi yang diikuti ribuan buruh di PT VDNI berkahir bentrok. Massa dengan
              aparat keamanan saling serang menggunakan batu dan balok. Massa yang berhasil masuk ke
              dalam area perusahaan meluapkan amarah dengan membakar gedung pabrik smelter, puluhan
              dump truck dan alat berat yang terparkir di area perusahaan tersebut.







                                                           39
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45