Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2020
P. 51

RI BAKAL KIRIM 1.000 TENAGA MEDIS KE UEA, SAINGI INDIA DAN FILIPINA

              Pemerintah berupaya terus meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan Indonesia yang bekerja
              di luar negeri. Selain dengan program pendidikan, pelatihan, dan penempatan dinas, kerja sama
              dengan mitra di luar negeri pun dilakukan.

              Atas dasar itu Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dengan PT Binawan Inti
              Utama dan perusahaan layanan gawat darurat di bawah Kementerian Dalam Negeri Uni Emirat
              Arab,  National  Ambulance  United  Arab  Emirate  (UAE),  menjalin  kerja  sama  dalam  bentuk
              penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU).

              Mesin-mesin  dari  China  Berdatangan,  Impor  RI  November  2020  Naik  Penandatanganan
              kesepakatan tersebut dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO) PT Binawan Inti Utama, Said
              Saleh Alwaini dan Ahmed Saleh AlHajeri yang merupakan CEO National Ambulance UAE hari ini,
              Selasa 15 Desember 2020.

              Duta  Besar  Indonesia  untuk  Uni  Emirat  Arab,  Husin  Bagis  mengungkapkan,  kerja  sama  ini
              merupakan  bagian  dari  Indonesia-UAE  Week  2020  yang  berlangsung  pada  15-21  Desember
              2020. Langkah ini juga merupakan komitmen dari kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia
              (KBRI) Abu Dhabi dengan Kedutaan Besar UAE di Jakarta.

              "KBRI UAE memfasilitasi perjanjian kerja sama ini sebagai upaya meningkatkan penempatan
              Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil dan profesional di UAE," ungkap Husin dikutip dari
              keterangannya.

              Husin mengatakan, selama ini banyak tenaga medis atau perawat berasal dari India dan Filipina
              yang bekerja di UAE. Karena itu, peningkatan keterampilan tenaga medis Indonesia diharapkan
              dapat meningkatkan daya saing pekerja migran RI di sana.

              "Untuk mencapai target itu, kami telah berkoordinasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir agar
              kementerian berkontribusi untuk memenuhi target pencapaian 1.000 tenaga kerja kesehatan,"
              kata Husin.

              Husin mengatakan, nota kesepahaman ini juga hasil dari diskusi dengan para direktur rumah
              sakit di Indonesia. Yang, berkeinginan besar agar tenaga medis dari Indonesia bisa dikirim ke
              UEA.

              "Kedutaan Indonesia menargetkan 1.000 orang tenaga kerja kesehatan dalam rentan waktu 2
              tahun yaitu tahun 2021-2022," ujarnya.

              Sementara itu, CEO PT Binawan Inti Utama, Said Saleh Alwaini, mengungkapkan, pihaknya akan
              mengirimkan  sebanyak  30  orang  tenaga  kesehatan  Indonesia  guna  memenuhi  permintaan
              Aamer Health Care Service di UAE pada tahap awal.
              Selanjutnya,  pengiriman  tenaga  kesehatan  mulai  dari  dokter  hingga  perawat  akan  dilakukan
              secara  bertahap.  Hingga,  memenuhi  target  sebanyak  1.000  orang  tenaga  kesehatan  selama
              setahun mendatang.

              "Bukan  hanya  sebatas  pengiriman  tenaga  kesehatan,  kerja  sama  juga  diwujudkan  dengan
              pelatihan kepada berbagai profesi tenaga kesehatan asal Indonesia. Sehingga kualifikasi tenaga
              kesehatan kita akan meningkat," tutur Said Saleh Alwaini.

              Sementara itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menambahkan, kerja sama yang terjalin sangat
              strategis. Hal tersebut adalah tindak lanjut lima perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani
              oleh Presiden Joko Widodo dengan UAE, salah satunya terkait penyediaan  jasa tenaga kerja
              Indonesia ke UAE.

                                                           50
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56