Page 8 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2020
P. 8

Ringkasan

              MASALAH pekerja migran yang mendapat perlakuan tidak adil di tempat bekerja, sering tidak
              diproses secara hukum sehingga sangat menguntungkan bagi para penyewa pekerja migran
              atau agensi yang mengirimkan tenaga kerja tersebut ke luar negeri. Hal itu banyak menimpa
              pekerja migran Indonesia yang bekerja di Singapura dan Hong Kong. Hal iu dikemukakan oleh
              Douglas  MacLean,  Executive  Director  of  Justice  Without  Border  (JWB)  saat  diskusi  virtual
              peluncuran kampanye #PercayaBersama #Believe, Selasa (15/12).



              MAYORITAS PEKERJA MIGRAN INDONESIA TIDAK MEMPERJUANGKAN HAK
              MEREKA

              MASALAH pekerja migran yang mendapat perlakuan tidak adil di tempat bekerja, sering tidak
              diproses secara hukum sehingga sangat menguntungkan bagi para penyewa pekerja migran
              atau agensi yang mengirimkan tenaga kerja tersebut ke luar negeri. Hal itu banyak menimpa
              pekerja migran Indonesia yang bekerja di Singapura dan Hong Kong. Hal iu dikemukakan oleh
              Douglas  MacLean,  Executive  Director  of  Justice  Without  Border  (JWB)  saat  diskusi  virtual
              peluncuran kampanye #PercayaBersama #Believe, Selasa (15/12).

              Menurut  Douglas,  kasus-kasus  hukum  yang  menimpa  para  pekerja  migran  Indonesia  bisa
              diselesaikan secara hukum yang berlaku di negara tempat pekerja migran itu bekerja.

              "Bahkan  sampai  pekerja  migran  itu  pulang  ke  negaranya,  kasus  yang  menimpanya  bisa
              diselesaikan. JWB sejak ada di Indonesia pada 2017, kami telah menyaring lebih dari 500 kasus
              yang  melibatkan  pekerja  migran  Indonesia  untuk  mendapatkan  kompensasi  mulai  dari  tiga
              hingga 24 bulan setara dari gaji mereka, meskipun pekerja migran itu sudah berada di kampung
              halaman," kata Douglas.

              Douglas juga menggambarkan bahwa ada fenomena global yang menguntunfkan negara tuan
              rumah  dan  negara  asal.  Ia  memberi  data  lebih dari  300  ribu  pekerja  migran  asal  Indonesia
              bekerja di Hong Kong dan Singapura dan mayoritas adalah perempuan. Namun dalam bekerja,
              para  perempuan  ini  menghadapi  kerentanan  yang  signifikan  terhadap  beberapa  bentuk
              eksploitasi terburuk di tempat kerja termasuk upah yang minim, bayaran ilegal, kondisi kerja
              yang berbahaya, kurungan, jeratan uutang, kerja paksa, penyerangan, dan bahkan pelecehan
              seksual.

              Sementara sistem bantuan hukum di Hong Kong dan Singapura tidak dapat menjangkau para
              pekerja  ini  ketika  mereka  kembali  ke  Indonesia  karena  mereka  tidak  memiliki  jaringan,
              pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung akses pekerja ini terhadap
              sistem keadilan di sana. Sementara sistem bantuan hukum di Hong Kong dan Singapura tidak
              dapat menjangkau para pekerja ini ketika mereka kembali ke Indonesia karena mereka tidak
              memiliki  jaringan,  pengetahuan  dan  keterampilan  yang  dibutuhkan  untuk  mendukung  akses
              pekerja ini terhadap sistem keadilan di sana.
              "Banyak pekerja yang akhirnya melepaskan haknya sama sekali. Pada saat yang sama, kejahatan
              yang dilakukan oleh oknum di negara tempat pekerja migran ini bekerja paham bahwa mereka
              akan selalu terbebas dari jeratan hukum dan tanggung jawab begitu mereka mengirim pekerja
              mereka pulang," tukasnya.
              Eva  Maria  Putri  Salsabila,  Legal  Officer  JWB  Indonesia  menambahkan  banyak  sekali  pekerja
              migran Indonesia yang mengalami persoalan hukum seperti eksploitasi kerja atau pelecehan.
              Sayangnya ribuan pekerja migran ini tidak mengejar keadilan setelah kembali ke rumah.



                                                            7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13