Page 262 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JULI 2021
P. 262

KOMITMEN INDONESIA DUKUNG TIGA ISU KETENAGAKERJAAN DI FORUM G20

              -  Sekretaris  Jenderal  Kementerian  Ketenagakerjaan  Anwar  Sanusi  memaparkan  komitmen
              Indonesia  dalam  mendukung  tiga  isu  prioritas  ketenagakerjaan  di  forum  G20  Labour  and
              Employment Ministers' Meeting /G20-LEMM di Catania, Italia yang diselenggarakan, Rabu (23/6).

              "Ketiga isu prioritas ketenagakerjaan G20 sangat penting, karena mencerminkan kondisi faktual
              ketenagakerjaan saat ini sekaligus menjawab tantangan kita ke depan," ujar Sekjen Anwar dalam
              keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

              Tiga isu prioritas tersebut, yakni penciptaan pekerjaan yang lebih baik ( decent ) dan setara bagi
              pekerja perempuan, penyesuaian sistem perlindungan sosial yang adaptif dengan perubahan
              dunia  kerja,  dan  memastikan  pekerjaan  digital  (platform)  dan  teleworking  yang  tetap
              mengedepankan aspek kemanusiaan (humanis).

              Menurutnya, negara-negara anggota G20 perlu melakukan upaya luar biasa untuk mencapai
              target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Goals No 8 yaitu " Decent Work and
              Economic Growth ".

              Dalam  mencapai  target  SDGs  itu,  masing-masing  negara  anggota  G20  dapat  berkontribusi
              dengan cara melaksanakan komitmen-komitmen yang sudah disepakati dalam deklarasi Menteri
              Ketenagakerjaan G20 terkait tiga isu prioritas presidensi Italia tersebut.

              Sekjen  Anwar  menjelaskan  setidaknya  ada  empat  perhatian  pemerintah  Indonesia  dalam
              mendukung tiga isu prioritas ketenagakerjaan tersebut.

              Pertama,  Indonesia  berkomitmen  dalam  upaya  mengakselerasi  partisipasi  angkatan  kerja
              perempuan  di  sektor  formal,  membangun  kompetensi  dan  produktivitas  pekerja  muda
              perempuan, dan kesesuaian upah sesuai dengan nilainya.
              Kedua, Indonesia juga berkomitmen untuk memperkuat pelaksanaan pelindungan sosial yang
              memadai, berkelanjutan, efektif, inklusi, dan dapat diakses untuk semua. "Pelindungan sosial ke
              depan harus mampu menyentuh kelompok yang rentan, termasuk pekerja disabilitas," kata dia.

              Ketiga  terkait  platform  dan  teleworking,  bahwa  Indonesia  memiliki  perhatian  terhadap
              arrangement atau regulasi bagi platform pekerja remote dan pekerja digital. Namun demikian,
              penerapan  regulasi  ini  perlu  memperhatikan  kesiapan  dan  kondisi  masing-masing  negara
              anggota G20 bekerja sama dengan mitra sosial dan didukung organisasi internasional terkait.
              Keempat, memastikan kondisi kerja yang aman dan sehat sebagai hak fundamental bagi pekerja
              di  semua  sektor,  dengan  memanfaatkan  sarana  regulasi  dan  non-regulasi  untuk  melindungi
              pekerja, memperkuat kolaborasi dan koordinasi di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, dan
              mendorong dialog sosial yang efektif.
              Ia menyakini kunci keberhasilan menghadapi tantangan ketenagakerjaan yang makin kompleks
              ke depan adalah dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, serikat pekerja/serikat buruh,
              organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan mitra pembangunan internasional yang setara dan
              produktif.

              "Tindakan  ini  perlu  didukung  dengan  mengedepankan  prinsip-prinsip  pekerjaan  yang  layak,
              termasuk memperkuat dialog sosial dan tidak meninggalkan siapa pun," katanya.

              Dalam  pertemuan  itu,  Sekjen  Anwar  juga  menyampaikan  apresiasi  atas  pelaksanaan  G20
              Employment Working Group dan LEMM di bawah Presidensi Italia dan Presidensi sebelumnya,
              Arab Saudi.



                                                           261
   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267