Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JULI 2021
P. 59
pekerja anak, serta mengoordinasikan untuk penanggulangan pekerja anak pada 4 sektor
prioritas yakni pertanian, perikanan, jasa, dan pariwisata.
Menteri Bintang juga menyampaikan bahwa di tingkat nasional Lembaga Jaringan
Penanggulangan Pekerja Anak (JARAK) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/BAPPENAS) sejak 2018
telah menginisiasi forum kemitraan multistakeholders untuk penanggulangan pekerja anak di
sektor pertanian, yaitu PAACLA Indonesia.
Forum kemitraan menggandeng unsur pemerintah dari tingkat pusat dan daerah, sektor bisnis,
dan lembaga-lembaga masyarakat, untuk bersinergi menanggulangi pekerja anak di tingkat
petani dan pedesaan. Lebih dari 35 organisasi saat ini menjadi anggota aktif PAACLA Indonesia.
Sementara, pihak Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) berkomitmen dalam upaya
penghapusan pekerja anak dari berbagai jenis pekerjaan terburuk dengan membuat kebijakan
program menyeluruh, berkesinambungan dalam mengatasi permasalahan pekerja anak dan
bentuk pekerjaan terburuk anak.
Serta penarikan pekerja anak dengan melakukan pengawasan norma kerja anak berupa
perlindungan hak anak dan mengembalikan anak ke dunia pendidikan dari bahaya dunia kerja
guna terciptanya zona bebas pekerja anak 2022.
Lembaga masyarakat seperti JARAK dan Save the Children Indonesia juga turut bergerak cepat
untuk menanggapi tantangan pekerja anak. Salah satunya di sektor pertanian kakao melalui
program Sistem Pemantauan dan Remediasi pekerja anak / Child Labour Monitoring and
Remediation System (CLMRS).
Beberapa gerakan yang sudah dilakukan di antaranya adalah aktivasi CLMRS di 83 desa di
Sulawesi Selatan, Lampung, dan Sumatera Barat. Sementara itu JARAK mengembangkan CLMRS
untuk pekerja anak di sektor pemulung, di 12 Kota di Provinsi Jawa Tengah, Yogyakarta dan
Jawa Timur.
"Program CLMRS di Save the Children sudah dijalankan sejak 2019 dan secara aktif memastikan
aktivasi dan koordinasi pemantauan yang tepat dan respons yang efektif terhadap masalah
pekerja anak," tutur Selina Patta Sumbung, CEO Save the Children Indonesia dalam keterangan
pers ditulis Sabtu (26/6/2021).
58