Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 Januari 2021
P. 40

Ringkasan

              Gubernur Ridwan Kamil mendaku produktivitas tenaga kerja di Jawa Barat tertinggi di Indonesia.
              Itu sebabnya, banyak perusahaan merelokasi pabriknya ke Bumi Parahyangan. Menurut Ridwan,
              produktivitas pekerja di wilayahnya yang tinggi ini membuat sejumlah pelaku usaha kembali
              memindahkan pabriknya setelah sebelumnya relokasi ke daerah lain. Pria yang akrab disapa
              dengan  Kang  Emil  ini  menyebut,  selain  produktivitas,  infrastruktur  daerahnya  juga  menjadi
              magnet untuk menarik investasi. Dia mengatakan, proyek infrastruktur seperti sejumlah ruas tol
              dan kereta api cepat diharapkan selesai dalam dua tahun ke depan.



              EMIL KLAIM BURUH JABAR PALING PRODUKTIF, KENAPA MASIH ADA RELOKASI?

              Gubernur Ridwan Kamil mendaku produktivitas tenaga kerja di Jawa Barat tertinggi di Indonesia.
              Itu sebabnya, banyak perusahaan merelokasi pabriknya ke Bumi Parahyangan.

              "Tingkat produktivitas buruh Jawa Barat, rakyat Jawa Barat, masyarakat Jawa Barat itu dianggap
              paling produktif se-Indonesia. Jadi bagi mereka ada yang bilang isu upah itu sebenarnya tidak
              terlalu selalu menjadi isu nomor satu dalam struktur unit cost dari sebuah ekonomi. Tapi juga
              produktivitas,"  kata  Ridwan  dalam  webinar  Business  Challenges  2021  yang  digelar  Bisnis
              Indonesia, Selasa (26/1/2021).

              Menurut Ridwan, produktivitas pekerja di wilayahnya yang tinggi ini membuat sejumlah pelaku
              usaha kembali memindahkan pabriknya setelah sebelumnya relokasi ke daerah lain. "Ada yang
              pernah pindah dari Jawa Barat dia balik lagi karena produktivitasnya hanya 60 persen dari apa
              yang kami kerjakan di Jawa Barat," katanya.

              Pria  yang  akrab  disapa  dengan  Kang  Emil  ini  menyebut,  selain  produktivitas,  infrastruktur
              daerahnya juga menjadi magnet untuk menarik investasi. Dia mengatakan, proyek infrastruktur
              seperti sejumlah ruas tol dan kereta api cepat diharapkan selesai dalam dua tahun ke depan.
              "Jadi dua hal tadi itulah yang kami jaga untuk investasi tetap maksimal," katanya.

              Provinsi  Jawa  Barat  memang  menjadi  wilayah  yang  berhasil  menjaga  kinerja  investasinya
              sepanjang 2020 di tengah pandemi Covid-19. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman
              Modal (BKPM), wilayah ini merupakan penerima investasi tertinggi secara nasional, dengan nilai
              mencapai Rp120,4 triliun. Pada 2019, nilai investasi di wilayah ini juga menjadi yang teratas,
              yakni sebesar Rp137,5 triliun.

              Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa investasi baik dari dalam maupun luar negeri
              di Jabar itu mengambil porsi 14,6 persen dari semua penanaman modal tahun lalu, mengungguli
              DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten dan Jawa Tengah.

              "Memang  gubernur  lain  perlu  belajar  dan  diskusi  bagaimana  tata  kelola  dan  pelayan  oleh
              Gubernur Jabar kepada investor. Atau mungkin karena ada Patimban atau produktivitas tenaga
              kerja yang luar biasa," katanya pada kesempatan yang sama.

              Menurut  Direktur  Eksekutif  Asosiasi  Persepatuan  Indonesia  (Aprisindo),  Firman  Bakrie,
              produktivitas buruh di Jabar relatif lebih tinggi daripada sejumlah daerah lain. Namun, kondisi
              ini terjadi karena Jawa Barat merupakan wilayah yang terbilang baru untuk industri.

              "Memang harus diakui bahwa daerah baru dengan yang eksisting pasti produktivitasnya beda.
              Masih lebih bagus dari produktivitas daerah eksisting," kata Firman kepada Lokadata.id, Rabu
              (27/1).




                                                           39
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45