Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 Januari 2021
P. 44

Judul               3 Fakta Pesan Berbahaya 'BLT BPJS Ketenagakerjaan' di WhatsApp
                Nama Media          detik.com
                Newstrend           Santunan Pegawai Swasta
                Halaman/URL         https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/5350906/3-fakta-
                                    pesan-berbahaya-blt-bpjs-ketenagakerjaan-di-whatsapp
                Jurnalis            Soraya Novika
                Tanggal             2021-01-27 19:30:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen Binapenta
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Ringkasan

              Ada  sebuah  pesan  berantai  hoax  terkait  Bantuan  Subsidi  Upah  (BSU)  atau  BLT  BPJS
              Ketenagakerjaan beredar di grup-grup WhatsApp.



              3 FAKTA PESAN BERBAHAYA 'BLT BPJS KETENAGAKERJAAN' DI WHATSAPP
              Ada  sebuah  pesan  berantai  hoax  terkait  Bantuan  Subsidi  Upah  (BSU)  atau  BLT  BPJS
              Ketenagakerjaan beredar di grup-grup WhatsApp.

              Berikut 3 fakta terkait pesan berantai tersebut:

              1. Diberikan untuk Angkatan Kerja 2020-2021 Pesan berantai itu menyampaikan bahwa yang
              bisa menerima BLT BPJS Ketenagakerjaan adalah yang bekerja antara tahun 2000 hingga 2021.
              Nyatanya, pemerintah tidak pernah mematok angkatan kerja apa saja yang berhak menerima
              BLT  tersebut.  Selain  itu,  syarat  utamanya  bukan  berdasarkan  angkatan  kerja  melainkan
              kepesertaan di BPJS Ketenagakerjaan.


              2. Bantuan yang Diberikan Rp 3,55 Juta Dalam pesan berantai itu disebutkan bahwa penerima
              BLT BPJS Ketenagakerjaan akan mendapat bantuan tunai hingga Rp 3,55 juta. Faktanya, dari
              awal pemerintah hanya mematok bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan atau Rp 1,2 juta setiap
              termin.

              Pesan berantai itu sampai mencantumkan link daftar lengkap calon penerimanya. Akan tetapi,
              perlu diperhatikan jangan sesekali membuka link tersebut karena berisiko bisa mencuri data
              pribadi Anda.

              Berita  ini  ditulis  dengan  tujuan  untuk  memberi  peringatan  kepada  pembaca  agar  tidak
              sembarangan mengklik link yang dicantumkan dalam pesan berantai semacam itu.

              Berikut isi pesan berantai yang dimaksud: Mereka yang bekerja antara tahun 2000 dan 2021
              berhak menerima bantuan sosial finansial sebesar Rp 3.550.000.



                                                           43
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49