Page 54 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 54

Judul               DPRD DKI Nilai Revisi UMP Kurang Tepat
                Nama Media          Koran Jakarta
                Newstrend           Upah Minimum 2022
                Halaman/URL         Pg6
                Jurnalis            S-2
                Tanggal             2021-12-24 05:28:00
                Ukuran              268x50mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 26.800.000

                News Value          Rp 80.400.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif




              Narasumber
              neutral - Gilbert Simanjuntak (Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta) UMP kan kebijakan pusat
              yang tentunya gubernur adalah pelaksana sesuai PP-nya, tapi kemudian gubernur menaikkan,
              seharusnya konsultasi dulu kan kita negara kesatuan bukan negara federal



              Ringkasan
              Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menilai langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov)
              DKI  Jakarta  merevisi  Upah  Minum  Provinsi  (UMP)  DKI  Jakarta dari  0,85  persen  menjadi  5,4
              persen dirasa kurang tepat. Pasalnya, UMP tersebut sejatinya adalah kebijakan dari pemerintah
              pusat  yang  ditetapkan  Peraturan  Pemerintah  (PP)  yang  seharusnya  dilaksanakan  oleh  Anies
              sebagai gubernur.



              DPRD DKI NILAI REVISI UMP KURANG TEPAT

              Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menilai langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov)
              DKI  Jakarta  merevisi  Upah  Minum  Provinsi  (UMP)  DKI  Jakarta dari  0,85  persen  menjadi  5,4
              persen dirasa kurang tepat. Pasalnya, UMP tersebut sejatinya adalah kebijakan dari pemerintah
              pusat  yang  ditetapkan  Peraturan  Pemerintah  (PP)  yang  seharusnya  dilaksanakan  oleh  Anies
              sebagai gubernur.

              "UMP  kan  kebijakan  pusat  yang  tentunya  gubernur  adalah  pelaksana  sesuai  PP-nya,  tapi
              kemudian  gubernur  menaikkan,  seharusnya  konsultasi  dulu  kan  kita  negara  kesatuan  bukan
              negara federal," kata Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert
              Simanjuntak saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (23/12).

              Gilbert  mengatakan  kepu-tusan  yang  diambil  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  kurang
              tepat karena akan kontra produktif dengan kebijakan pemerintah pusat. "Kalau begitu sekalian
              saja tidak usah ada ketentuan dari menteri jika demikian, lalu sekarang (ada yang) mengatakan




                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59