Page 58 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 58
Jenazah dipulangkan ke Tanah Air menggunakan Kapal Polri Laksamana -- 7012. Setibanya di
Batam, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepulauan Riau.
Ia menyatakan tim DVI Polri yang terdiri dari dokter forensik, ahli DNA, patologi forensik dan ahli
sidik jari akan melakukan re-eksaminasi.
Identitas para korban kapal yang tenggelam pada Rabu (15/12) akan diumumkan setelah proses
identifikasi. Diperkirakan terdapat 30 orang lagi yang masih belum ditemukan.
Sedangkan 13 WNI yang selamat dari musibah kapal itu masih berada di Malaysia.
Dalam kesempatan itu, ia menegaskan pihaknya juga berupaya keras mengungkap kejadian
pengiriman pekerja migran ilegal itu ke Malaysia.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Eropa dan Timur
Tengah BP2MI Irjen Pol Achmad Kartiko akan memfasilitasi pemulangan jenazah sampai ke
daerah asal.
"Atas nama kepala badan dan jajaran, menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah
ini, yang memakan korban jiwa 21 orang meninggal dunia, 30 hilang dan 13 selamat akan
ditangani secara hukum oleh pihak imigrasi Malaysia," kata dia.
Ia menyatakan perang terhadap sindikat penempatan pekerja migran ilegal. Negara tidak boleh
kalah menghadapi sindikat, mafia, jaringan, dan pelaku yang terlibat.
"Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah, bersama tokoh
masyarakat dan pemerintah memerangi penempatan PMI ilegal," kata dia.
Perang terhadap sindikat penempatan pekerja migran ilegal dimulai dari hulu dengan
mengidentifikasi setiap warga yang akan bekerja di luar negeri, memastikan mereka memiliki
dokumen resmi yang menjamin perlindungan mereka.
Perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Yude Ardian menyatakan pemulangan 11 jenazah
merupakan bagian dari upaya perlindungan negara terhadap WNI.
Sejak kejadian naas 15 Desember 2921, pihaknya memberikan upaya perlindungan hukum yang
fokus pada penyelamatan korban WNI yang masih selamat untuk segera dievakuasi dan
diselamatkan. Kemudian penanganan jenazah yang ditemukan saat itu juga, serta pencarian
korban yang selamat atau hilang.
Ia mendorong agar pengiriman pekerja migran lebih terkoordinasi, aman dan memenuhi
berbagai persyaratan agar skema perlindungan dapat dijalankan dengan benar.*.
57