Page 125 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 125
ALHAMDULILLAH, UMK DI JATIM 2021 MASIH BANYAK YANG NAIK, INI
RINCIANNYA
Pandemi tak menghalangi sejumlah daerah di Jawa Timur menaikkan upah minimum. Walaupun,
Kementerian Ketenagakerjaan telah menghimbau agar pemerintah daerah tak menaikkan upah
minimum provinsi (UMK), upah minimum kabupaten/kota (UMK) maupun upah minimum
regional (UMR).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah menetapkan UMK 2021. Dari 38 kabupaten
dan kota, 11 daerah di antaranya tidak mengalami kenaikan atau tetap menerapkan UMK
2020.Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/538/KPTS/013/2020
tentang UMK 2021, 11 daerah yang tidak mengalami kenaikan nilai UMK 2021 adalah Jombang,
Tuban, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Bondowoso, Bangkalan, Nganjuk, Sumenep, Kota
Madiun, dan Sampang.
"Naik tidaknya nilai UMK selain berdasarkan telaah dewan pengupahan dan hasil komunikasi
gubernur dengan kepala daerah, juga mempertimbangkan perkembangan ekonomi hasil telaah
badan pusat statistik," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur
Himawan Estu Bagijo, dalam konferensi pers, Minggu (22/11/2020) malam.
Sebanyak 27 daerah lainnya di Jawa Timur menaikkan UMK beragam dari Rp 100.000 hingga Rp
25.000. "Daerah ring 1 Jatim, yakni Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kabupaten Pasuruan, dan
Kabupaten Mojokerto naik Rp 100.000," ujar Himawan.
Untuk kenaikan UMK di Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, Bojoneoro, Kota Blitar, dan
Kabupaten Blitar, masing-masing naik Rp 50.000. Sedangkan UMK Kota Pasuruan, Kota Batu,
Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Trenggalek, Situbondo, Pamekasan, Ponorogo,
dan Magetan, naik Rp 25.000.
Sejumlah daerah juga mengalami rasionalisasi kenaikan UMK 2021, yakni Kota Malang naik Rp
75.000. Lalu UMK Lamongan naik Rp 65.000, UMK Tulungagung naik Rp51.000, UMK Pacitan
dan Ngawi naik Rp 47.000, UMK Kabupaten Madiun naik Rp 38.000, dan UMK Kota Probolinggo
naik Rp 30.000.
Ketua Dewan Pengupahan Jawa Timur dari unsur pekerja Ahmad Fauzi mengapresiasi keputusan
Gubernur Khofifah yang tetap menaikkan UMK 2021 meski nilainya tidak signifikan. Demi
menampung aspirasi pekerja, Gubernur Jawa Timur menurutnya tidak mengindahkan Surat
Edaran Menteri Tenaga Kerja nomor : M/11/HK.04/X/2020 yang menghendaki tidak adanya
kenaikan UMK tahun ini.
"Kami mengapresiasi langkah Gubernur Jatim meski pemerintah pusat dan pengusaha
menginginkan tidak ada kenaikan UMK akibat pandemi Covid-19, tapi Gubernur Jatim tetap
menaikkan untuk kesejahteraan pekerja," ujarnya.
Berikut daftar lengkap UMK Jawa Timur 2021 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa
Timur nomor 188/538/KPTS/013/2020: 1. UMK Kota Surabaya Rp 4.300.479,19 2. UMK
Kabupaten Gresik Rp 4.297.030,51 3. UMK Kabupaten Sidoarjo Rp 4.293.581,85 4. UMK
Kabupaten Pasuruan Rp 4.290.133,19 5. UMK Kabupaten Mojokerto Rp 4.279.787,17 6. UMK
Kabupaten Malang Rp 3.068.275,36 7. UMK Kota Malang Rp 2.970.502,73 8. UMK Kota Pasuruan
Rp 2.819.801,59 9. UMK Kota Batu Rp 2.819.801,59 10. UMK Kabupaten Jombang Rp
2.654.095,88 11. UMK Kabupaten Probolinggo Rp 2.553.265,95 12. UMK Kabupaten Tuban Rp
2.532.234,77 13. UMK Kabupaten Lamongan Rp 2.488.724,77 14. UMK Kota Mojokerto Rp
2.481.302,97 15. UMK Kabupaten Jember Rp 2.355.662,91 16. UMK Kota Probolinggo Rp
2.350.000,00 17. UMK Kabupaten Banyuwangi Rp 2.314.278,87 18. UMK Kota Kediri Rp
2.085.924,76 19. UMK Kabupaten Bojonegoro Rp 2.066.781,80 20. UMK Kabupaten Kediri Rp
124