Page 223 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 223
Judul UU Cipta Kerja Bawa Indonesia Keluar dari Negara Berpenghasilan
Menengah
Nama Media merdeka.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.merdeka.com/uang/uu-cipta-kerja-bawa-indonesia-keluar-
dari-negara-berpenghasilan-menengah.html
Jurnalis Dwi Aditya Putra
Tanggal 2020-11-23 13:39:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan) Yang harus
dilakukan untuk bisa keluar dari negara berpenghasilan menengah target investasi 6-7 persen
dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sampai 6 persen
neutral - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan) Untuk keluar butuh
waktu panjang, maka mau tidak mau ketika ekonomi tumbuh maka investasi juga harus tumbuh
negative - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan) Sebetulnya ini
adalah potret dari penduduk usia kerja sampai angkatan kerja di Indonesia. Ketika bulan Februari
pada saat normal. Ketika tidak normal BPS merilis pengangguran tambah 9,77 juta
Ringkasan
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi mengungkapkan beberapa
urgensi perlunya Undang-Undang Cipta Kerja di Tanah Air. Salah satunya adalah untuk
memanfaatkan bonus demografi yang sedang dimiliki Indonesia.
Peranan UU Cipta Kerja dianggap penting untuk dapat keluar dari jebakan negara berpenghasilan
menengah (middle income trap). Di mana, untuk keluar dari negara berpenghasilan menengah
dibutuhkan peningkatan investasi sebesar 6,6 persen sampai dengan 7,0 persen.
UU CIPTA KERJA BAWA INDONESIA KELUAR DARI NEGARA BERPENGHASILAN
MENENGAH
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi mengungkapkan beberapa
urgensi perlunya Undang-Undang Cipta Kerja di Tanah Air. Salah satunya adalah untuk
memanfaatkan bonus demografi yang sedang dimiliki Indonesia.
222