Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 40
SURVEI BPS: KETERAMPILAN PENERIMA KARTU PRAKERJA MENINGKAT
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) bulan Agustus 2020 yang dilansir Badan Pusat
Str.dstik (BPS) menunjukkan bahwa mayoritas penerima menganggap Program Kartu Prakerja
berhasil meningkatkan keterampilan kerja mereka,"Sebanyak 88,92% dari mereka yang ikut
pelatihan Program Kartu Pra Kerja ini menyatakan bahwa program ini dapat meningkatkan
keterampilan kerja. Jadi penting sekali bahwa mereka merasa, dari sudut pandang mereka,
bahwa program ini ternyata bisa meningkatkan keterampilan mere-ka," kata Kepala BPS,
Suhariyanto dalam webinar "Survei BPS: Bicara tentang Kartu Prakerja" di Jakarta, kemarin
(23/11).
Dia mengungkapkan, sejumlah temuan menarik dalam Sakernas 2020 terkait Program Kartu
Prakerja. Pertama, penerima Kartu Prakerja adalah mayoritas laki-laki (58%), tinggal di
perkotaan (76%), usia muda, pendidikan
SMA ke atas (91%). Sebanyak 45% penganggur pada Agustus, atau lima bulan sejak program
diluncurkan, menyatakan,tahu tentang Program Kartu Prakerja. Alasan utama peserta program
Kartu Prakerja tetap untuk meningkatkan keterampilan kerja (skill), baru disusul alasan mencari
insentif, masing-masing sebanyak 48% dan 27% dari penduduk usia 18 tahun ke atas. *
Selain itu, insentif Kartu Prakerja umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
(81%), ditabung (33%), dan modal usaha (23%). Penerima Kartu Prakerja berasal dari 34
propinsi se-Indonesia, dengan penerima terbanyak adalah Jawa Barat (16%), disusul DKI Jakarta
(10%) dan Jawa Timur (9,8%). Sedangkan propinsi dengan penerima paling sedikit adalah
Papua Barat (0,08 persen), disusul Gorontalo (0,37%), dan Papua (0,46%).
Menurut Suharyanto, Sakernas 2020 ini berbeda dengan survei sebelumnya, "Kali pertaina kami
tambahkan beberapa pertanyaan terkait dampak Covid-19, program Kartu Prakerja, dan persepsi
mengenai program pemerintah terkait bantuan sosial. Sakernas Agustus 2020 mempunyai
jumlah sampel 30 ribu bloksensus atau sekitar 300 ribu rumah tangga yang menyebar di seluruh
kabupaten/kota di seluruh Indonesia," ujarnya.
Selain memberikan informasi keberhasilan program Kartu Prakerja, survei tersebut juga
menggarisbawahi pentingnya upaya penyebaran informasi yang lebih masif di Indonesia Timur,
khususnya Papua dan Papua Barat.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang diwakili oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian
Susiwijono Moegiarso mengatakan, Kartu Prakerja adalah program yang masih sangat muda, di
mana saat Sakernas dilaksanakan pada Agustus 2020, program baru berjalan efektif dua bulan
dengan jumlah penerima kurang dari 50%, ''Hasil Sakernas ini sangat penting sebagai bahan
evaluasi program, melengkapi tiga survei yang diadakan oleh Manajemen Pelaksana, dan
Sakernas ini mengkonfirmasi dampak positif Program Prakerja dalam meningkatkan keterampilan
kerja," ujar Susiwijono.
Sementara itu, ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Elan Satriawan menyatakan, hasil
Sakernas Agustus 2020 menunjukkan bahwa program Kartu Prakerja yang mengkombinasikan
bantuan sosial dengan peningkatan keterampilan kerja, terbukti berhasil memberikan akses
manfaat pada kelompok rentan baru di masa pandemi ini.
Merespon hasil temuan Sakernas yang menyebutkan 89% penerima Kartu Prakerja meningkat
keterampilan kerjanya, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni
P. Purbasari menegaskan pihaknya serius menjaga kualitas pelatihan dalam ekosistem Kartu
Prakerja, agar betul-betul membekali keterampilan peserta. "Untuk bisa diterima, sebuah
pelatihan harus lolos asesmen berlapis dari platform digital, Manajemen Pelaksana, dan Tim Ahli
dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Atma Jaya dan Indonesia Mengajar. Sesudah masuk
39