Page 36 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 36
Judul UU Cipta Kerja Antisipasi Pengangguran Permanen
Nama Media Ekonomi Neraca
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg2
Jurnalis Opini
Tanggal 2020-11-24 05:35:00
Ukuran 147x194mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 7.350.000
News Value Rp 22.050.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Diresmikannya UU Cipta Kerja oktober lalu membuat jumlah pengangguran bisa menyusut.
Pasalnya, dalam UU ini akan diatur pembuatan perusahaan baru yang berbasis padat karya,
sehingga butuh banyak pekerja. UU ini juga ramah investasi asing sehingga dunia usaha makin
dinamis dan akhirnya perusahaan membuka lowongan bani.
Dampak dari badai Corona sejak inaret 2020 adalah banyak orang yang kehilangan pekerjaan.
Mereka terpaksa dirumahkan karena perusahaannya bangkrut dan gulung tikar. Ekonomi
keluarga jadi morat-marit karena sang ayah tak punya pekerjaan tetap, mau membuka usaha
juga tak ada modal. Ika terus begini, maka daya beli masyarakat terus menurun.
UU CIPTA KERJA ANTISIPASI PENGANGGURAN PERMANEN
Diresmikannya UU Cipta Kerja oktober lalu membuat jumlah pengangguran bisa menyusut.
Pasalnya, dalam UU ini akan diatur pembuatan perusahaan baru yang berbasis padat karya,
sehingga butuh banyak pekerja. UU ini juga ramah investasi asing sehingga dunia usaha makin
dinamis dan akhirnya perusahaan membuka lowongan bani.
Dampak dari badai Corona sejak inaret 2020 adalah banyak orang yang kehilangan pekerjaan.
Mereka terpaksa dirumahkan karena perusahaannya bangkrut dan gulung tikar. Ekonomi
keluarga jadi morat-marit karena sang ayah tak punya pekerjaan tetap, mau membuka usaha
juga tak ada modal. Ika terus begini, maka daya beli masyarakat terus menurun.
Pemerintah berusaha mengatasi dampak krisis Corona dengan meresmikan Undang-Undang
Cipta Kerja. UU ini takhanya memberi keuntungan pada pengusaha tapi juga pegawai, bahkan
bagi mereka yang kehilangan pekerjaan. Rudi Kumiawan, pengamat ekonomi Unpad
menyatakan bahwa UU Cipta Kerha jadi solusi bagi 29 juta pekerja terdampak (alias
pengangguran baru).
Jumlah 29 juta pengangguran baru itu adalah hasil survey dari Biro Pusa Statistik. Sayangnya,
setelah masa adaptasi kebiasaan baru, tak semua perusahaan mampu bangkit kembali. Riset
dari Barrero, Bloom, dan Davis menghasilkan fakta bahwa sepertiga jumlah tuna karya tersebut
terancam jadi pengangguran permanen, akibat ancaman krisis finansial di Indonesia.
35