Page 31 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 31
"Ini ada beberapa daerah yang naiknya luar biasa di tengah kondisi yang berlangsung. Kita kan
sudah masuk resesi. Sepertinya, dengan keputusan tersebut, para kepala daerah belum paham
atau tidak mau paham," katanya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar Herawanto mengatakan, kondisi dan tingkat
aktivitas ekonomi di 27 kota/kabupaten di wilayah ini relatif berbeda.
Perkembangan terakhir, diharapkan, mulai muncul optimisme terhadap perbaikan kondisi
ekonomi dan diharapkan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 akan positif dan lebih baik
dibandingkan dengan 2020.
Melalui pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, tekanan inflasi diperkirakan meningkat. Dengan
demikian, untuk menjaga daya beli pada tingkat yang wajar, masih dapat dipertimbangkan untuk
melakukan penyesuaian tingkat upah.
Terkait dengan pengaruh naiknya UMK terhadap investasi, Herawanto mengatakan, daya tarik
investasi dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama kualitas SDM, ketersediaan infrastruktur, dan
kemudahan logistik.
Namun, ia tak menampik, upah buruh merupakan faktor yang penting. Oleh karena itu,
diharapkan tidak terjadi lonjakan kenaikan yang tidak wajar.
"Kenaikan upah dalam tingkat yang wajar dan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama
di daerah-daerah yang membutuhkan tenaga terampil (skilled wor-ker) dan penggunaan
teknologi yang cukup tinggi oleh pusat-pusat produksi/industrinya, masih dapat
dipertimbangkan," ujarnya. (Ai Rika Rachmawati, Yulistyne Kasumaningrum)*** Kabupaten
Karawang tetap memiliki upah tertinggi di Jabar sekaligus nasional Rp 4.798.312,00 (Rp
4.594.324,54 pada tahun 2020) Kota Banjar masih berada di angka terendah Rp 1.831.884,83
(sama seperti UMK 2020)
caption:
SEJUMLAH buruh berbelanja setelah bekerja di salah satu pabrik di Jalan Ibrahim Adjie, Kota
Bandung, Senin (23/11/2020). Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jabar, terdapat 10
kabupaten/kota yang UMK-nya tidak naik.*
30