Page 12 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 12
Lebih lanjut, Ida menyebutkan bahwa pada dasarnya capaian tingkat produktivitas di tanah air
dalam satu dekade terakhir mengalami peningkatan. Namun, krisis pandemi Covid-19 telah
memberikan tekanan bagi upaya peningkatan produktivitas.
"Jika dilihat dari sisi makro, data BPS menunjukkan rasio produktivitas PDB per penduduk pekerja
mengalami penurunan dari 85,05 juta rupiah pada tahun 2019 menjadi 83,47 juta rupiah pada
tahun 2020," paparnya.Untuk itu, ia berharap seiring dengan upaya pemulihan sektor kesehatan
dan ekonomi, rasio produktivitas tahun 2021 akan kembali meningkat.
"Mengingat masalah struktural ketenagakerjaan yang sangat kompleks, maka dalam pandangan
kami upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja tidak hanya cukup dilakukan melalui
peningkatan kompetensi tenaga kerja semata, melainkan juga harus didukung oleh pilar
pembangunan ketenagakerjaan yang lain, seperti perluasan kesempatan kerja, penempatan
tenaga kerja, penciptaan iklim hubungan industrial yang harmonis dan produktif, reformasi
pengawasan ketenagakerjaan, dan peningkatan partisipasi jaminan sosial ketenagakerjaan,"
paparnya.
Sebagai informasi, Paramakarya merupakan penghargaan pemerintah bagi dunia usaha dan
dunia industri yang mampu meningkatkan produktivitasnya selama 3 tahun berturut-turut. Untuk
tahun 2021, sebanyak 34 perusahaan berhasil memperoleh Anugerah Paramakarya dengan
kategori perusahaan menengah dan kecil. Berikut 12 perusahaan menengah penerima anugerah
Paramakarya 2021, yakni PT Satria Jaya Sentosa (Sulawesi Tenggara), PT Trinity Auto
(Kalimantan Timur), PT Pahala Harapan Lestari (Kepulauan Bangka Belitung), PT Muda Medika
Mandiri (Sumatera Barat), PT Samudra Pastry Indonesia (Riau), CV Amor Group (Jawa Barat),
PT Sera Food Indonesia (D.I. Yogyakarta), PT Agung Bumi Agro (Jawa Timur), PT ABUBA (DKI
Jakarta), PT Prasetya Agung Cahaya Utama (Bali), PT Berkat Abadi Korindo (Sulawesi Utara),
dan PT Insight Medica Fame (Kalimantan Barat).
Sedangkan 22 perusahaan kateogori perusahaan kecil, yakni PT Cau Coklat Internasional (Bali),
CV Mirrando (Kep. Bangka Belitung), CV Cik Mia Songket (Jambi), CV Makrifah Herbal
(Kalimantan Timur), CV Greensmoothie Factory (Riau), IKM Adelia (Bengkulu), Katokkon Kristar
(Sulawesi Selatan), CV Ilhamumtaza (Jambi), Galeri Wong Kito (Sumatera Selatan), CV Tri Utami
Jaya (Nusa Tenggara Barat) dan PT Magfood Inovasi Pangan (DKI Jakarta), PT Pesona
Mahameru (Jawa Barat), CV Ratu Luwak (Lampung), PT Blasta Intikarya Global (Sumatera
Barat), Batik Banyu Sabrang (D.I. Yogyakarta), CV Abon Cap Koki (Jawa Tengah), CV Dua Prima
Lestari (Nangroe Aceh Darussalam), CV Nasrafa (Jawa Tengah), Lembaga Kursus dan Pelatihan
OTTA Salon (Maluku), CV UKM Sanggar Petra Cilik (Nusa Tenggara Timur), CV Warline Katahati
Papua (Papua), serta CV M4 Bersaudara (Kalimantan Tengah).
Di samping itu, penghargaan juga diberikan kepada 23 gubernur atas dukungan dan pembinaan
kepada perusahaan-perusahaan di wilayahnya yang berhasil mendapatkan Paramakarya, yakni
Gubernur Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera
Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.
Turut hadir dalam acara ini, para gubernur, bupati, dan walikota dari daerah asal perusahaan
penerima penghargaan, serta para perwakilan perusahaan penerima dan nominator
penghargaan Paramakarya 2021. (Foto : Setwapres RI/imr).
11