Page 12 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 FEBRUARI 2021
P. 12

Ringkasan

              Perkuat  edukasi  ke  masyarakat  yang  akan  bekerja  ke  luar  negeri  agar  mereka  siap  dengan
              kompetensi yang tersertifikasi dan mengikuti prosedur. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida
              Fauziyah mengajak semua pihak untuk memerangi calo penempatan pekerja migran. Masyarakat
              yang ingin bekerja ke luar negeri untuk mengikuti prosedur yang berlaku dan jangan mudah
              percaya bujukan calo.



              WARGA JANGAN PERCAYA BUJUKAN CALO PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN

              Perkuat  edukasi  ke  masyarakat  yang  akan  bekerja  ke  luar  negeri  agar  mereka  siap  dengan
              kompetensi yang tersertifikasi dan mengikuti prosedur. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida
              Fauziyah mengajak semua pihak untuk memerangi calo penempatan pekerja migran. Masyarakat
              yang ingin bekerja ke luar negeri untuk mengikuti prosedur yang berlaku dan jangan mudah
              percaya bujukan calo.

              "Masyarakat harus tidak mudah percaya dengan bujuk rayu calo penempatan pekerja migran.
              Kita harus berjuang keras melawan calo-calo yang mengajak masyarakat bekerja ke luar negeri
              tanpa prosedur ujar Menaker, di Jakarta, Sabtu (20/2).

              Menaker mengajak pemerintah daerah untuk lebih mengedukasi masyarakat terkait isu tersebut
              Terlebih  bagi  daerah  dengan  jumlah  masyarakat  yang  banyak  bekerja  ke  luar  negeri  atau
              kantong Pekerja Migran Indonesia (PMI) harus memiliki kepedulian lebih.

              "Kewajiban kita mengedukasi masyarakat untuk bekerja ke luar negeri dalam kondisi yang siap,
              dengan kompetensi yang tersertifikasi, mengikuti prosedur yang benar, tidak terpikat dengan
              calo-calo," jelasnya.
              Perkuat Pelayanan

              Lebih  jauh,  Menaker  mengatakan  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  telah
              menghadirkan  program  desmigratif  di  daerah  kantong  PMI.  Menurutnya,  hal  ini  untuk
              meminimalkan masyarakat terbujuk rayu calo.

              Dia  menjelaskan  desmigratif  ini  terdiri  dari  beberapa  pilar  kegiatan.  Pertama,  pilar  layanan
              informasi. Kedua, pilar koperasi desa dan pengembangan ekonomi desa. Ketiga, pilar community
              parenting.

              "Kemnaker  sendiri  telah  membangun  402  desmigratif  di  seluruh  Indonesia.  Berikutnya  ini
              menjadi tanggungjawab pemerintah desa untuk mengelolanya," ucapnya.

              Menaker  menambahkan  pihaknya  telah  membangun  45  Layanan  Terpadu  Satu  Atap  (LTSA)
              pelayanan dan perlindungan pekerja migran Indonesia. Dia berharap LTSA dapat menciptakan
              layanan yang cepat, mudah, murah, dan aman bagi calon pekerja migran, serta meningkatkan
              perlindungan bagi pekerja migran dan keluarganya.

              "LTSA  ini  adalah  salah  satu  cara  kita  untuk  memberikan  perlindungan kepada  calon  pekerja
              migran Indonesia dan pekerja migran Indonesia kita, mulai dari daerah asal sampai nanti kembali
              ke daerahnya," katanya.
              Menaker  menyebut  LTSA  tersebut  terdiri  dari  tujuh  tugas  pelayanan  utama  dan  satu  desk
              perbankan  sebagai  tambahan.  Ketujuh  tugas  utama  tersebut  adalah  ketenagakerjaan,
              kependudukan  dan  pencatatan  sipil  (Dukcapil),  imigrasi,  kesehatan,  kepolisian,  Badan
              Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, dan Badan Perlindungan Pekerja Migran
              Indonesia (BP2MI).
                                                           11
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17