Page 78 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER 2020
P. 78

Walikota Madiun, Maidi mengatakan, keputusan itu menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Menteri
              Ketenagakerjaan  Nomor  M/11/HK.04/X/2020  tentang  Penetapan  Upah Minimum  Tahun  2021
              pada Masa Pandemi Covid-19. Maidi menyebut, jika upah dinaikkan dikhawatirkan perusahaan
              tidak mampu menggaji karyawan sehingga berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK)
              secara besar-besaran.

              "Masa covid-19 ini pengusaha itu sudah mati-matian untuk membangkitkan usahanya. Kalau
              upahnya naik, mau bangkit dari mana. Costnya saja sudah tinggi dan pembeli justru berkurang.
              Maka untuk UMK Kota Madiun kita mengikuti sesuai SE Menaker. Tapi kalau covid-19 ini selesai,
              pengusaha bisa bangkit, maka UMK juga harus dinaikkan," ungkapnya, Kamis (12/11/2020).


              Orang  nomor  satu  di  Kota  Madiun  ini  menyatakan,  jika  sewaktu-waktu  pandemi  covid-19
              berakhir, maka akan dilakukan pembahasan soal kenaikan UMK. Karenanya ia meminta pekerja
              bersabar dan memaklumi kondisi yang ada untuk kesejahteraan bersama.

              Sebelumnya,  Gubernur  Jawa  Timur  Khofifah  Indar  Parawansa  telah  menetapkan  dan
              mengumumkan  besaran  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  Jawa  Timur  tahun  2021  sebesar
              Rp1.868.777.  Besaran  UMP  itu  dituangkan  dalam  Keputusan  Gubernur  Jawa  Timur  nomor  :
              188/498/KPTS/013/2020 tentang Upah Minimum Provinsi Jawa Timur Tahun 2021. Besaran UMP
              tahun 2021 tersebut mengalami kenaikan sekitar Rp100 ribu atau 5,65 persen dari UMP tahun
              2020 sebesar Rp1.768.777.















































                                                           77
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83