Page 83 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER 2020
P. 83
Serikat pekerja, dijelaskan Onny, telah beberapa kali melayangkan surat kepada manajemen
untuk membicarakan keputusan manajemen yang menurutnya melanggar hukum.
"Serikat pekerja menganggap apa yang dilakukan oleh manajemen sekarang adalah karena
manajemen tidak menjalankan manajemen perusahaan secara baik, terutama menjalankan
ketentuan Pasal 70 UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), yang mewajibkan
untuk menyimpan dana cadangan sebesar 20 persen dari keuntungan yang diperoleh tiap tahun
buku yang akan digunakan sebagai antisipasi kerugian yang mungkin akan dialami di kemudian
hari dan tidak mau mengerti tentang tanggung jawab sosial sebagaimana yang diamanahkan
oleh Pasal 74 UUPT tersebut," ujarnya.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kembali menghantam Tanah Air. Kali ini, sebuah pabrik
sepatu di Cikupa, Tangerang, melakukan PHK terhadap 1.800 karyawannya. Laporan itu diterima
oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Tangerang.
"Sekitar 1.800-an. Sedang diproses PHK -nya," ungkap Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial (PPHI) Disnaker Kabupaten Tangerang Hendra ketika dihubungi detikcom,
Kamis (5/11/2020).
Namun ia enggan menyebutkan nama pabrik tersebut. Ia mengatakan PHK ini dilakukan karena
perusahaan menelan kerugian yang besar akibat dampak pandemi virus Corona (COVID-19)
yang menihilkan pesanan ke pabrik.
"Iya, informasinya karena pandemi COVID-19, karena nggak ada order, jadi nggak bisa bayar
(karyawan). Sudah mengalami kerugian perusahaannya," tutur Hendra.
Dia menjelaskan 1.800 karyawan itu hanya akan bekerja sampai akhir November 2020 ini.
Saat ini, Disnaker Kabupaten Tangerang sedang meminta data lengkap masing-masing karyawan
yang di-PHK. Nantinya, data itu akan digunakan untuk mendaftarkan korban PHK pada program-
program bantuan pemerintah.
Hendra mengatakan para karyawan yang kena PHK tersebut sudah dipastikan akan
mendapatkan pesangon. "Jadi divisi-divisi yang sudah tidak operasional ya sudah selesai. Mereka
dilakukan pembayaran juga, pembayaran bertahap. Informasinya mereka dapat pesangon,"
tambahnya.
Baru-baru ini gerai Sogo hingga Seibu yang berada di bawah MAP diterpa kabar PHK massal.
Kira-kira apa alasannya ya? Menurut Bank Indonesia (BI), penjualan ritel lesu sedang lesu,
tercermin di Indeks Penjualan Riil (IPR) yang negatif 8,7% pada September 2020 dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Namun jika dibandingkan Agustus
2020 yang -9,2% YoY membaik meski masih negatif.
Penjualan ritel telah mencatatkan pertumbuhan negatif selama 10 bulan beruntun, sejak
Desember 2019. Selama 10 bulan tersebut, rata-rata pertumbuhan penjualan ritel adalah -9.08%
per bulan.
Selama kuartal III-2020, penjualan ritel tumbuh -10,1% YoY. Membaik dibandingkan kuartal
sebelumnya yang -18,2%, tetapi lagi-lagi masih minus.
82