Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER 2020
P. 92
UU CIPTAKER AKAN TINGKATKAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
Pelaksanaaan Undang Undang Cipta Kerja diklaim akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja
Indonesia. Produktivitas Indonesia masih berada di bawah rata-rata produktivitas ASEAN. Karena
itu UU Cipta Kerja diharapkan mampu memperbaiki iklim ketenagakerjaan yang dapat
mendukung peningkatan produktivitas nasional.
"Sekarang kita bukan hanya menciptakan tenaga kerja terampil, tapi betul-betul menciptakan
ekosistem, environment ketenagakerjaan itu sendiri," ucap Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan
Anwar Sanusi dalam pernyataan resmi yang diterima, Kamis (12/11).
Regulasi ini bertujuan untuk menyederhanakan, menyingkronkan, dan memangkas regulasi yang
menghambat penciptaan lapangan kerja, sekaligus sebagai instrumen untuk penyederhanaan
dan peningkatan efektivitas birokrasi.
Selain produktivitas, UU Cipta Kerja juga bertujuan untuk menyelesaikan tantangan
ketenagakerjaan lainnya. Salah satunya adalah bonus demografi. UU Cipta Kerja juga sebagai
sarana untuk memanfaatkan bonus demografi Indonesia. Di mana Indonesia kini memiliki bonus
demografi dengan sebagian besar penduduknya berusia produktif atau kerja.
UU ini ini juga dibutuhkan agar memanfaatkan bonus demografi, dan membantu Indonesia
keluar dari jebakan negara berpengasilan menengah. Apalagi kondisi pandemi Covid-19 yang
berdampak sangat besar terhadap sektor ketenagkerjaan. Data yang tercatat oleh Kementerian
Ketenagakerjaan, terdapat 3,1 juta pekerja, baik yang dirumahkan maupun yang terkena PHK,
akibat pandemi Covid-19.
"Kalau benar-benar kita kelola dengan baik akan memberikan opportunity yang luar biasa. Hal
tersebut merupakan salah satu yang menjadi urgensi diterbitkannya UU Cipta Kerja," ucap
Anwar.
Anwar mengatakan bahwa produktivitas Indonesia masih berkisar di angka 74,%. Angka ini
masih berada di bawah rata-rata produktivitas ASEAN sebesar 78,2%. Dari sisi produktivitas ini,
Indonesia juga masih kalah dengan negara-negara tetangga seperti Filipina (86,3%), Singapura
(82,7%), Thailand (80,1%), dan Vietnam (80%). Bahkan jika dibandingkan dengan negara lain
yang produktivitasnya di bawah rata-rata ASEAN, Indonesia masih kalah dari Laos (76,7%) dan
Malaysia (76,2%).
" Environment peningkatan produktivitas ini dapat kita ciptakan melalui UU Cipta Kerja,"tutur
Anwar.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id).
91