Page 41 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 APRIL 2021
P. 41

Unit  Pembina  Jabatan  Fungsional  bertema  "Proyeksi  Masa  Depan  Jabatan  Fungsional  Pasca
              Penyetaraan dan Inpassing Nasional" di kota Bogor, Jawa Barat, Senin (5/4/2021) malam.


              SEKJEN KEMNAKER: PEJABAT FUNGSIONAL DITUNTUT MILIKI KOMPETENSI
              KOLABORATIF

              BOGOR - Pejabat Fungsional di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) harus bisa
              menyesuaikan dengan perkembangan zaman karena sifatnya yang mandiri dan lincah. Terlebih
              pola kerja jabatan fungsional terkait erat dengan era digitalisasi melalui sistem flexible working
              arrangement dengan regulasi proses bisnis yang sederhana.

              "Meskipun  bersifat  mandiri,  pejabat  fungsional juga  dituntut  untuk  bisa  memiliki  kompetensi
              kolaboratif  dengan  jabatan  lain  sehingga  semua  bisa  bersinergi,  bekerjasama  dalam  sebuah
              orkestra ketenagakerjaan yang dinamis, produktif dan melayani," kata Sekjen Kemnaker Anwar
              Sanusi saat memberikan sambutan Rakor Unit Pembina Jabatan Fungsional bertema "Proyeksi
              Masa Depan Jabatan Fungsional Pasca Penyetaraan dan Inpassing Nasional" di kota Bogor, Jawa
              Barat, Senin (5/4/2021) malam.

              Sekjen Anwar menyatakan dengan kekuatan berjumlah 1904 orang Pejabat Fungsional pasca
              penyetaraan  dari  total  3669  pegawai  kemnaker,  memberikan  angin  segar  upaya  percepatan
              kinerja secara teknis dalam pelaksanaan program kegiatan, mengingat setiap fungsional memiliki
              target kinerja yang lebih terukur. "Harus kita sadari bersama, bahwa SDM Jabatan Fungsional
              yang berkualitas tidak akan bisa bertahan jika dalam pengelolaannya tidak dilaksanakan secara
              baik," katanya.

              Sekjen  Anwar  Sanusi  menilai  untuk  menduduki  jabatan  fungsional  dibutuhkan  persyaratan
              keahlian atau kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan tersebut. Program pengembangan
              jabatan  fungsional  telah  terencana  dan  jelas  sehingga  memudahkan  pengembangan  karir
              pegawai.  "Begitu  juga  dengan  penilaian  kinerja  yang  rasional  melalui  tolok  ukur  yang  jelas,
              hasilnya objektif dan terukur," katanya.

              Sekjen  mengatakan,  pihaknya  telah  mengeluarkan  SK  Sekjen  No:1/  0235/KP  0804/3/2021
              tentang  Unit  Pembina  Jabatan  Fungsional  yang  memiliki  tanggung  jawab  terhadap
              pengembangan  kompetensi  yang  rekomendasinya  akan  didasarkan  melalui  Human  Capital
              Development Plan yang sedang disusun, Penilaian Angka Kredit dan pembentukan Tim Penilai
              Instansi Angka Kredit.

              "Tentunya ini membutuhkan koordinasi dan kerja sama Sekjen melalui Biro Organisasi dan SDM
              Aparatur. Karena meskipun kita hanya sebagai pengguna, namun kewajiban tersebut tetap harus
              dilaksanakan oleh instansi pengguna dengan tetap mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah
              diatur oleh instansi pembina," kata Sekjen.

              Sekjen tak mengelak, bahwa tanggungjawab ini juga semakin besar kepada Unit Teknis Pembina
              Jabatan  Fungsional  Ketenagakerjaan  yaitu  Pengawas  Ketenagakerjaan,  Mediator  Hubungan
              Industrial, Instruktur, Penguji K3 dan Pengantar Kerja mengingat tuntutan pejabat fungsional
              Ketenagakerjaan di pusat dan daerah menjadi lebih komplek.

              Dalam  kesempatan  tersebut,  Sekjen  menyambut  baik  pembentukan  jabatan  fungsional  baru
              analis ketenagakerjaan, dan berharap fungsional ini bisa menyajikan data sekaligus rekomendasi
              kebijakan di bidang ketenagakerjaan.

              Sementara  Kepala  Biro  SDM  Kemnaker  Helmiaty  Basri  mengatakan  tujuan  Rakor  ini  adalah
              memberikan guidence atau pedoman kepada para unit pembina teknis 32 jabatan fungsional di


                                                           40
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46