Page 34 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 MEI 2021
P. 34

Kepala  BPS  Jabar  Dyah  Kuswardani  mengatakan,  penduduk  usia  kerja  pada  Februari  2021
              mencapai 37,78 juta orang. Jumlah tersebut naik 0,59 juta dibandingkan Februari 2020 dan naik
              0,27 juta dibandingkan Agustus 2020.

              Penduduk usia kerja di Jabar didominasi angkatan kerja 64,83% atau setara dengan 24,5 juta
              orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 22,31 juta orang merupakan penduduk yang bekerja dan
              2,19 juta orang merupakan pengangguran.

              "Penduduk bekerja mengalami penurunan 310.000 orang dan pengangguran meningkat 300.000
              orang.  Namun,  dibandingkan  Agustus  2020,  kondisi  saat  ini  lebih  baik.  Ini  tecermin  dari
              meningkatnya penduduk bekerja yaitu 630.000 orang dan pengangguran turun 340.000 orang,"
              katanya.

              Membaiknya kondisi tersebut salah satunya karena mulai pulihnya kinerja sejumlah lapangan
              pekerjaan. Hal ini berdampak pada meningkatnya daya serap tenaga kerja. Lapangan pekerjaan
              yang mengalami peningkatan daya serap cukup besar ialah sektor pertanian yang mencapai
              1,45%. Namun, untuk industri pengolahan mengalami penurunan terbesar yaitu 0,92%.

              "Apabila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2020, penyediaan akomodasi dan makan minum
              mengalami peningkatan terbesar yaitu 0,42 poin. Sedangkan, sektor perdagangan turun terbesar
              yaitu 0,53%," katanya.
              Dari sisi status pekerjaan utama, Dyah mengatakan, pada Februari 2021, jumlah pekerja informal
              di wilayah Jabar mencapai 12,13 juta atau 54,37%. Jumlah pekerja informal tersebut naik 3,40%
              poin apabila dibandingkan Februari 2020.

              Namun,  jika  dibandingkan  Agustus  2020  turun  1,22%.  Sementara,  untuk  pekerja  formal
              sebanyak 10,18 juta atau setara 45,63%.

              "Dari sisi jenis kelamin, tingkat pengangguran terbuka laki-laki tercatat 9,91%. Ini lebih tinggi
              dibanding  tingkat  pengangguran  terbuka  perempuan  yang  mencapai  7,19%.  Untuk  kategori
              pendidikan, tamatan SMK yang menganggur masih merupakan yang tertinggi yakni 14,87%.
              Yang terendah jenjang pendidikan SD ke bawah yakni 4,56%," ucapnya.

              Dampak Covid

              Terkait  dengan  dampak  pandemi  terhadap  kondisi  ketenagakerjaan  di  Jawa  Barat,  Dyah
              menambahkan, ada 4,6 juta atau setara dengan 12,28% penduduk usia kerja, yang terdampak
              Covid-19 pada Februari 2021.

              Angka tersebut turun 1,76 juta orang atau 27,67%, dibandingkan dengan Agustus 2020.

              "Jumlah tersebut terdiri atas pengangguran karena Covid-19 sebanyak 0,45 juta orang, bukan
              angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 sebanyak 0,16 juta orang, tidak bekerja karena Covid-19
              ada 0,26 juta orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena
              Covid-19 sejumlah 3,73 juta orang," ujamya.

              Secara nasional, BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2021 mengalami
              penurunan menjadi 6,26 persen dibandingkan Agustus 2020 yang 7,07 persen. Posisi ini belum
              kembali ke posisi semula.

              Kepala  BPS  Suhariyanto  mengatakan,  pengangguran  terbuka  perempuan  turun  lebih  tinggi
              daripada  laki-laki.  Selain  itu,  sejumlah  provinsi  seperti  DKI  Jakarta,  Banten,  dan  Jabar,
              mengalami  penurunan  tingkat  pengangguran  terbuka  yang  cukup  cepat.  (Yulistyne
              Kasumaningrum) * * *


                                                           33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39