Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 MEI 2021
P. 92
Menaker Ida Fauziyah mengatakan, selama ini Gojek dinilai berhasil memperluas kesempatan
kerja bagi masyarakat. Tidak hanya itu, Gojek juga telah memberikan peluang kerja bagi
masyarakat yang mencari pekerjaan sehingga banyak hal yang bisa diinisiasi Kemnaker untuk
bekerja sama dengan Gojek.
"Misalnya informasi tentang pelatihan vokasi, informasi pasar kerja bisa dimasukkan pada
aplikasi Gojek. Mungkin ada juga misalnya lewat Gopay, bisa menjadi alternatif pembayaran
manajemen di ketenagakerjaan dan insentif untuk program vokasi ketenagakerjaan, ini juga
bisa," ujar Menaker Ida Fauziyah dalam video conference dengan Co-Chief Executive Officer Go-
Jek, Andre Soelistyo dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, di Jakarta, Rabu (5/5/2021).
Menurut Menaker Ida Fauziyah, Gojek menjadi contoh pemain ekonomi digital yang dapat
berkontribusi meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Aplikasi on-demand
services pada Gojek dianggap memiliki model bisnis yang inklusif.
Komitmen Gojek untuk mendorong ekonomi digital yang inklusif telah terbukti melalui
kontribusinya selama ini. Dalam penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada 2019, Gojek telah berkontribusi berkisar Rp44,2-55 triliun
terhadap perekonomian nasional.
"Hasil survei LD FEB UI menyatakan bahwa kehadiran perusahaan aplikasi layanan on-demand
Gojek secara efektif mengurangi pengangguran," kata Menaker Ida.
Menaker Ida Fauziyah mengungkapkan, Kemnaker melalui Ditjen Binalattas (sekarang
Binalatvoktas) telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Gojek pada 20 Mei 2019 lalu.
Disebutkan dalam Nota Kesepahaman tersebut, Kemnaker RI akan membantu Gojek untuk
meningkatkan kemampuan SDM dari Mitra Gojek melalui pelatihan. (atk).
91