Page 56 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 MARET 2021
P. 56

Pada  acara  ini,  dilakukan  pula  diskusi  panel  mengenai  kebutuhan  industri  terhadap  skema
              sertifikasi.
              Panelis  yang  hadir  Dirjen  Pendidikan  Vokasi  Kemendikbud  serta  Ketua  BNSP  dan  Presiden
              Direktur PT Trakindo Utama yang berperan sebagai perwakilan industri.

              Adapun  yang  berperan  sebagai  pembahas  yakni  Deputi  Bidang  Kependudukan  dan
              Ketenagakerjaan Bappenas, Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kemen-PUPR,
              Plt. Direktur Bina Standarisasi, Kompetensi dan Pelatihan Kerja Kemenaker, Direktur Pendidikan
              Tinggi  Vokasi  (PTV)  dan  Profesi  Ditjen  Diksi,  Ketua  Umum  Forum  Human  Capital  Indonesia
              (FHCI), Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri, dan Ketua Forum Lembaga Sertifikasi Profesi
              (LSP).

              Penandatangan Skema Sertifikasi Nasional ini dilatarbelakangi adanya anggapan dari para pelaku
              industri  bahwa  yang  dipelajari  peserta  didik  dalam  perguruan  tinggi  tidak  selaras  dengan
              kebutuhan industri saat ini.
              Maka dari itu, dibuat program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja
              Indonesia yang bernama program link and match .

              Wikan  Sakarinto  mengatakan,  program  link  and  match  ini  dilaksanakan  untuk  menguatkan
              pendidikan vokasi guna menghasilkan SDM Indonesia yang unggul.

              Ketua BNSP, Kunjung Masehat, mengatakan, acara ini bisa menjadi momentum yang sangat baik
              untuk  menciptakan  tenaga  kerja  yang  berkompetensi  tinggi  sesuai  dengan  kebutuhan  dunia
              industri.

              "Saya melihat program link and match sebagai suatu kemajuan yang sangat signifikan untuk
              menghasilkan  tenaga  kerja  yang  kompeten  di  dunia  Industri  karena  saat  ini  Industri  sangat
              membutuhkan tenaga kerja yang berkompetensi tinggi," ujar Kunjung dalam rilis yang diterima
              Tribun .

              Adapun program link and match dapat digunakan agar tenaga kerja memiliki standar yang cukup
              untuk masuk ke dunia industri.

              Dalam  hal  ini,  Kunjung  mengatakan  bahwa  untuk  menciptakan  tenaga  kerja  berkompetensi
              tinggi  yang  siap  dalam  dunia  Industri,  BNSP  akan  menyiapkan  para  tenaga  kerja  melalui
              pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi.
              Corcomm & CSR Manajer Bidang Pendidikan PT Trakindo Utama, Candy Sihombing, mengatakan,
              industri memang sangat membutuhkan tenaga kerja yang berkompetensi tinggi.

              Pelaksanaan sertifikasi kompetensi kerja ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun
              2003.

              Dalam peraturan tersebut, BNSP diberikan amanah untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi
              kerja.

              Adapun berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 tahun 2018, sertifikasi kompetensi ini
              dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang diberikan lisensi oleh BNSP.

              Dalam  peraturan  tersebut,  juga  dijelaskan  bahwa  sertifikasi  kompetensi  dilakukan  untuk
              menciptakan tenaga kerja yang berkompeten, berdaya saing tinggi dan memiliki standar global.

              Maka dari itu, diperlukan berbagai infrastrukur kompetensi seperti standar kompetensi kerja,
              asesor kompetensi, skema sertifikasi, materi uji kompetensi (MUK), tempat uji kompetensi (TUK)
              dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
                                                           55
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61