Page 261 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 261

Said mengatakan, isi surat edaran Menaker juga memuat kemudahan bagi perusahaan yang
              masih terdampak Covid-19. Di mana nilai THR dan sistem pembayarannya harus dirundingkan
              secara bipartit dengan serikat pekerja dan/atau perwakilan buruh jika di perusahaan tidak ada
              serikat pekerja.

              "Dalam  perundingan  itu,  perusahaan  yang  terdampak  Covid-19  wajib  membuktikan
              ketidakmampuannya kepada buruh, dengan berdasarkan laporan keuangan internal perusahaan
              yang transparan," ujar Said dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/4).

              Namun demikian, Said Iqbal meminta, ketidakmampuan perusahaan tidak boleh menjadi alasan
              untuk tidak membayar THR. Bagi pengusaha yang tidak mampu, paling lambat H-1 sebelum hari
              raya harus sudah menyelesaikan pembayaran THR.

              KSPI dan buruh Indonesia meminta Kemenaker untuk bersikap tegas dalam penegakan aturan
              sebagaimana isi surat edaran Menaker. "Jangan ada lagi perusahaan yang membayar THR dicicil
              dan tidak lunas hingga akhir Desember tahun berjalan," ujar dia.
              KSPI  juga  mendesak  Menaker  untuk  meningkatkan  peran  posko  THR-nya  dengan  pro  aktif
              melalui Dinas Tenaga Kerja di daerah memeriksa apakah pengusaha sudah membayar THR 2021
              atau belum. Sehingga surat edaran Menaker tersebut memiliki dampak low inforcement. Tidak
              hanya rule of the game saja.
              "THR akan meningkatkan daya beli dan akhirnya meningkatkan konsumsi. Bahkan diperkirakan
              akan terjadi ekonomi perburuhan dari uang THR yang berputar, yakni Rp 230 triliun atau 10%
              dari  APBN.  Sungguh  besar  nilainya.  Ketika  konsumsi  meningkat,  akan  mengakibatkan
              pertumbuhan ekonomi menuju positif," tutur Said.













































                                                           260
   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266