Page 265 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 265

MENAKER IDA FAUZIAH: THR DIBAYAR PALING LAMBAT 7 HARI SEBELUM
              LEBARAN
              TRIBUNKALTENG.COM -Pengusaha diharapkan bisa membayarkan tunjangan hari raya (THR)
              untuk pekerjanya maksimal sepekan sebelum hari raya Idul Fitri 1442 H.

              Hal itu ditekankan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah. Menurut Menaker juga menerbitkan
              Surat Edaran (SE) Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari
              Raya Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              SE Pelaksanaan THR ini ditujukan kepada para gubernur di seluruh Indonesia.

              Ida  Fauziah  meminta  perusahaan  membayarkan  tunjangan  hari  raya  (THR)  2021  kepada
              karyawan/buruh paling lama tujuh hari sebelum Lebaran.

              Hal ini dikatakan Ida pada Virtual Konferensi Pers tentang THR Tahun 2021 di Jakarta, hari Senin
              (12/4/2021).

              "Saya tekankan bahwa THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lama 7 hari sebelum hari raya
              keagamaan pekerja/buruh yang bersangkutan," kata Menaker Ida dilansir dari kemnaker.go.id
              Ia mengatakan bahwa pemberian THR merupakan hak bagi pekerja/buruh yang bekerja pada
              perusahaan.

              "Pemberian THR Keagamaan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengusaha
              kepada pekerja/buruh," kata dia.

              Selain itu pemberian THR juga sebagai pemenuhan kebutuhan pekerja dan keluarganya dalam
              merayakan hari raya keagamaan.

              "Pemberian THR Keagamaan bagi pekerja/buruh merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan
              pekerja/buruh dan keluarganya dalam merayakan hari raya keagamaan." "Secara khusus, dalam
              masa  pemulihan  ekonomi  ini,  THR  tentu  dapat  menstimulus  konsumsi  masyarkat  yang
              mendorong pertumbuhan ekonomi," lanjutnya.

              Dijelaskan Ida, pembayaran THR Keagamaan wajib diberikan kepada pekerja yang telah memiliki
              masa kerja 1 bulan secara terus menerus atau lebih.

              Selain itu THR juga diberikan kepada pekerja yang memiliki hubungan kerja dengan perusahaan
              berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.

              Terkait jumlah besaran, bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus
              menerus atau lebih, THR diberikan dengan ketentuan sebesar 1 bulan upah.

              Sementara  itu,  bagi  pekerja/buruh  yang  telah  mempunyai  masa  kerja  1  bulan  secara  terus
              menerus.
              Namun kurang dari 12 bulan, THR diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan
              masa kerja dibagi 12 bulan kemudian dikali 1 bulan upah.

              Adapun  bagi  pekerja/buruh  yang  bekerja  berdasarkan  perjanjian  kerja  harian  yang  telah
              mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah
              yang diterima selama 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

              Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah 1 bulan dihitung
              berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.




                                                           264
   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270