Page 332 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 332

"Secara khusus, pada masa pemulihan ekonomi ini, THR tentu dapat menstimulus konsumsi
              masyarakat yang mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya dalam keterangan resmi, Senin
              (12/4/2021).

              Kemnaker  menerbitkan  Surat  Edaran  (SE)  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  tentang  Pelaksanaan
              Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan. SE
              Pelaksanaan THR ini ditujukan kepada para Gubernur di seluruh Indonesia.

              Dalam  surat  edaran  tersebut,  Ida  menyatakan  bahwa  SE  pelaksanaan  THR  berdasarkan
              Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan  dan  Peraturan  Menteri
              Ketenagakerjaan  Nomor  6  Tahun  2016  tentang  Tunjangan  Hari  Raya  Keagamaan  bagi
              Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Ida meminta perusahaan agar waktu pembayaran THR Keagamaan dilakukan paling lama 7 hari
              sebelum hari raya keagamaan.

              "Saya tekankan bahwa THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lama 7 hari sebelum hari raya
              keagamaan pekerja/buruh yang bersangkutan," jelasnya.

              Dalam pelaksanaan, pembayaran THR Keagamaan diberikan kepada pekerja/buruh yang telah
              mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus atau lebih. THR Keagamaan juga diberikan
              kepada  pekerja/buruh  yang  mempunyai  hubungan  kerja  dengan  pengusaha  berdasarkan
              perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.

              Terkait jumlah besaran, bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus
              menerus atau lebih, THR diberikan dengan ketentuan sebesar 1 bulan upah. Bagi pekerja/buruh
              yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus, tetapi kurang dari 12 bulan,
              THR  diberikan  secara  proporsional  sesuai  dengan  perhitungan  masa  kerja  dibagi  12  bulan
              kemudian dikali 1 bulan upah.

              Adapun  bagi  pekerja/buruh  yang  bekerja  berdasarkan  perjanjian  kerja  harian  yang  telah
              mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah
              yang diterima selama 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

              Bagi  pekerja/buruh  yang  telah  mempunyai  masa  kerja  kurang  dari  12  bulan,  upah  1  bulan
              dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima setiap bulan selama masa kerja.

              Selanjutnya, SE juga mengatur bagi perusahaan yang masih terdampak pandemi Covid-19 dan
              berakibat tidak mampu memberikan THR. Ida meminta Gubernur dan  Bupati/Wali kota agar
              memberikan  solusi  dengan  mewajibkan  pengusaha  melakukan  dialog  dengan  pekerja/buruh
              untuk mencapai kesepakatan yang dilaksanakan secara kekeluargaan.

              "Kesepakatan tersebut dibuat secara tertulis dan memuat waktu pembayaran THR Keagamaan
              dengan  syarat  paling  lambat  dibayar  sampai  sebelum  Hari  Raya  Keagamaan  tahun  2021
              pekerja/buruh yang bersangkutan," tambahnya.
















                                                           331
   327   328   329   330   331   332   333   334   335   336   337