Page 334 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 334

Ida Fauziyah meminta agar setiap perusahaan melakukan pembayaran THR Keagamaan paling
              lama 7 hari sebelum hari raya keagamaan.
              SE terkait THR Keagamaan ini telah resmi ditandatangani pada hari ini Senin, 12 April 2021 ini
              ditujukan juga kepada para gubernur di seluruh Indonesia.

              Tak hanya itu, ia juga meminta gubernur dan bupati/wali kota untuk membentuk Pos Komando
              Pelaksanaan Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Tahun 2021 dengan tetap memperhatikan
              prosedur/prokes pencegahan penularan Covid-19.

              Hal ini guna mengantisipasi timbulnya keluhan dalam pelaksanaan pembayaran THR Keagamaan
              tahun ini serta agar pelaksanaan koordinasi bisa terealisasi secara efektif antara pemerintah
              pusat dan daerah.

              Tak hanya itu, ia juga meminta gubernur dan bupati/wali kota untuk membentuk Pos Komando
              Pelaksanaan Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Tahun 2021 dengan tetap memperhatikan
              prosedur/prokes pencegahan penularan Covid-19.

              Hal ini guna mengantisipasi timbulnya keluhan dalam pelaksanaan pembayaran THR Keagamaan
              tahun ini serta agar pelaksanaan koordinasi bisa terealisasi secara efektif antara pemerintah
              pusat dan daerah.

              "Dalam masa pemulihan ekonomi, THR tentu dapat menstimulus konsumsi masyarakat yang
              mendorong pertumbuhan ekonomi,” Kata Menaker.
              "Saya tekankan bahwa THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lama 7 hari sebelum hari raya
              keagamaan pekerja/buruh yang bersangkutan,” lanjutnya.

              Adapun  pelaksanaan  terkait  pembayaran  THR  Keagamaan,  Menaker  memberikan  penjelasan
              detailnya:

              1. Pembayaran THR Keagamaaan diberikan kepada pekerja/buruh yang telah mempunyai masa
              kerja satu bulan secara terus menerus atau lebih.

              2.  THR  Keagamaan  juga  diberikan  kepada  pekerja/buruh  yang  mempunyai  hubungan  kerja
              dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu
              tertentu.
              3. Jika bicara jumlah besarannya, untuk pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan
              secara terus menerus atau lebih, THR diberikan dengan ketentuan sebesar 1 bulan upah.

              4. Bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus, tetapi
              kurang dari 12 bulan, THR diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan masa kerja
              dibagi 12 bulan kemudian dikali 1 bulan upah.

              5. Sedangkan bagi pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian yang telah
              mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih.

              Upah  1  bulan  dihitung  berdasarkan  rata-rata  upah  yang  diterima  selama  12  bulan  terakhir
              sebelum hari raya keagamaan.
              6. Bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah 1 bulan
              dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.





                                                           333
   329   330   331   332   333   334   335   336   337   338   339