Page 374 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 374

positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Kami juga meminta Gubernur dan Bupati/Wali
              kota agar melaporkan data pelaksanaan THR Keagamaan tahun 2021 di perusahaan dan tindak
              lanjut yang telah dilakukan kepada Kementerian Ketenagakerjaan



              Ringkasan

              Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengaku
              pihak pengusaha mal masih sulit membayar uang Tunjangan Hari Raya ( THR ) 2021 secara
              penuh kepada karyawannya. Menurut dia, belum semua pengusaha mal kini telah stabil secara
              kondisi keuangan, imbas pandemi Covid-19 yang belum tuntas sepenuhnya.



              PENGUSAHA MAL KELUHKAN SULIT BAYAR THR 2021 SECARA PENUH

              Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja
              mengaku pihak pengusaha mal masih sulit membayar uang Tunjangan Hari Raya ( THR ) 2021
              secara penuh kepada karyawannya.

              Menurut  dia,  belum  semua  pengusaha  mal  kini  telah  stabil  secara  kondisi  keuangan,  imbas
              pandemi Covid-19 yang belum tuntas sepenuhnya.
              "Khusus selama masa pandemi ini perihal pembayaran Tunjangan Hari Raya ( THR ) tidak dapat
              dibuat sama ataupun seragam, karena sekarang ini kondisi pelaku usaha berbeda satu sama
              lain," ujar Alphon kepada Liputan6.com, Senin (12/4/2021).

              Alphon melaporkan, memang ada pengusaha mal yang kondisinya saat ini sudah relatif stabil.
              Namun  banyak  pula  yang  masih  dalam  kondisi  terpuruk,  bahkan  terancam  tutup  secara
              permanen.

              "Selama pandemi ini masih banyak pelaku usaha yang belum bisa membuka usahanya ataupun
              hanya bisa membuka usaha secara sangat terbatas. Sehingga kondisi usaha masih mengalami
              defisit yang semakin besar," ungkapnya.

              Dia  pun  menganjurkan  pengusaha  mal  yang  kondisinya  memungkinkan  untuk  dapat  segera
              membayarkan THR tanpa perlu menunggu waktu yang ditetapkan.

              "Namun bagi para pelaku usaha yang memang kondisinya masih sangat berat maka tentunya
              memerlukan solusi bersama dengan para pekerja," kata Alphon.

              Oleh  karenanya,  dia  pun  bersyukur  pemerintah  masih  mau  membuka  ruang  diskusi  secara
              bipartit antara pengusaha dengan pekerjanya untuk merundingkan pembayaran THR.

              "Pemerintah membuka kesempatan kepada pelaku usaha untuk mencari solusi bersama para
              pekerja masing-masing," tukas Alphon.

              Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  menerbitkan  Surat  Edaran  (SE)  Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun
              2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan. SE Pelaksanaan THR ini ditujukan kepada para Gubernur
              di seluruh Indonesia.

              "Pemberian THR Keagamaan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengusaha
              kepada pekerja/buruh. Pemberian THR Keagamaan bagi pekerja/buruh merupakan upaya untuk
              memenuhi kebutuhan pekerja/buruh dan keluarganya dalam merayakan hari raya keagamaan.
              Secara khusus, dalam masa pemulihan ekonomi ini, THR tentu dapat menstimulus konsumsi

                                                           373
   369   370   371   372   373   374   375   376   377   378   379